Buldoser Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina di Kamp Tepi Barat

Tulkarem – Tentara Israel memberi ribuan penduduk terlantar di dua kamp pengungsi di kota Tulkarem, Tepi Barat, waktu beberapa jam saja untuk mengumpulkan barang-barang mereka dari rumah sebelum menghancurkan bangunan dan membersihkan jalan lebar melalui puing-puing.

Tentara Israel telah mengumumkan niatnya untuk terus menghancurkan lebih banyak bangunan di kamp Tulkarem Minggu (6/7/2025) siang, sebagai bagian dari serangan yang sedang berlangsung terhadap kamp Palestina di Tepi Barat yang didudukinya.

Rezim Israel mengklaim kamp-kamp ini sebagai benteng kelompok perlawanan Palestina yang melawan rezim Zionis.

“Kami kembali ke kamp dan mendapati rumah kami hancur. Tidak ada yang memberi tahu kami, tidak ada yang memberi tahu kami apa pun,” kata salah seorang warga.

Serangan Israel dimulai dengan penyerbuan ke kota Jenin di Tepi Barat Utara pada bulan Januari dan dengan cepat menyebar ke kota-kota lain, termasuk Tulkarem.

Menurut statistik Perserikatan Bangsa-Bangsa, sejak Januari, rezim Israel telah menggusur 40.000 penduduk dari rumah mereka.

Sejak 7 Oktober 2023, ketika rezim Israel memulai perang genosida terhadap Gaza, ia juga telah mengintensifkan pendudukannya atas tanah Palestina di Tepi Barat, termasuk kamp-kamp pengungsi.

Palestina yakin tujuan sebenarnya rezim tersebut adalah menduduki lebih banyak wilayah di Tepi Barat untuk memperluas pemukiman ilegal.

Saluran televisi Israel Channel 12 mengungkapkan pada hari Jumat bahwa Tepi Barat telah menyaksikan lonjakan 40% dalam permukiman Israel sejak pembentukan kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada akhir tahun 2022.

Jumlah permukiman meningkat dari 128 di Tepi Barat menjadi 178, disertai dengan pembongkaran tempat tinggal Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Laporan itu muncul hanya dua hari setelah 14 menteri dari Partai Likud sayap kanan Netanyahu, bersama dengan Ketua Knesset Amir Ohana, menandatangani surat yang mendesak Perdana Menteri Israel untuk melanjutkan aneksasi segera Tepi Barat yang diduduki.

Antara tahun 2013 dan 2023, jumlah pemukim di Tepi Barat meningkat sebesar 38%, dari 374.000 menjadi 517.000, berdasarkan data dari Dewan Pemukiman Tepi Barat, Yesha.

Penduduk Palestina khawatir penghancuran kamp-kamp tersebut akan menghapus status pengungsi mereka dan pada akhirnya akan menghilangkan “hak untuk kembali” ke tanah yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka pada tahun 1948 setelah rezim Israel didirikan secara ilegal dengan menduduki tanah Palestina.

Sumber: Presstv.ir

Komentar