Ternate – Operasi pencarian dua Anak Buah Kapal KM Cahaya Timur terus dilanjutkan di perairan Halmahera Utara. Pencarian memasuki hari keempat setelah kapal terbalik dihantam ombak di sekitar Pulau Doi.
Tim SAR memulai pencarian sejak pukul 07.00 WIT hingga 18.00 WIT dengan membagi dua tim SRU. Lokasi pencarian telah dipetakan untuk memaksimalkan jangkauan dan efisiensi penyisiran korban hilang.
SRU pertama menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dari Pos SAR Tobelo melakukan penyisiran hingga radius 100 Nautical Mile. SRU kedua dengan kapal KM Mitra Sejati menyisir dari Pulau Doi hingga Morotai.
Pencarian juga melibatkan masyarakat yang menyisir wilayah pesisir Pulau Dama secara manual untuk membantu proses. Hingga sore tadi, belum ada tanda-tanda keberadaan dua ABK yang dilaporkan hilang.
“Hingga sore tadi, operasi ditutup dan akan dilanjutkan besok,” ujar Danpos SAR Tobelo, M. Rizal, Jumat (11/7/2025). Ia menyampaikan informasi tersebut berdasarkan laporan dari Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdhani.
Rizal berharap hasil pencarian hari kelima akan membuahkan hasil dan korban segera ditemukan dalam kondisi selamat. “Kami berharap dua korban bisa ditemukan pada operasi besok,” ucap Rizal dengan nada harap.
Area pencarian hari kelima akan diperluas dari titik awal dugaan lokasi korban dinyatakan hilang. Namun, perlu dipertimbangkan situasi cuaca yang sedang kurang mendukung di wilayah perairan tersebut.
“Saat ini cuaca kurang bersahabat, angin kencang dan hujan menyulitkan jarak pandang tim pencari,” katanya. Arus laut yang kuat dan gelombang tinggi juga menjadi tantangan besar bagi proses pencarian di lapangan.
Unsur yang terlibat antara lain Pos SAR Tobelo, TNI AL, Polairud, Pemdes Dama, dan pemilik kapal. Mereka bekerja sama secara intensif demi mempercepat proses pencarian dua korban yang belum ditemukan.
KM Cahaya Timur mengangkut 14 orang saat berlayar dari Bitung menuju Fishing Spot sekitar Pulau Doi. Kapal terbalik akibat dihantam ombak besar, 12 penumpang berhasil selamat dan dua lainnya dinyatakan hilang.
Insiden tersebut terjadi sekitar tanggal 05 Juli 2025 pukul 22.00 WIT saat kapal mulai beroperasi menangkap ikan. Proses evakuasi dan pencarian terus diintensifkan agar korban bisa segera ditemukan.
Sumber: KBRN












Komentar