Gubernur Maluku Tegaskan Tata kelola Pemerintahan Berbasis Meritokrasi

Daerah, Maluku13 Dilihat
banner 250250

Ambon, HarianMalut – Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menegaskan tata kelola pemerintahan berbasis meritokrasi atau sistem yang menghargai prestasi dan kemampuan pada ASN di Maluku dalam masa pemerintahannya.

“Meritokrasi merupakan sistem yang adil karena memberikan kesempatan kepada mereka yang berprestasi untuk menjadi pemimpin. Hal ini dalam rangka membangun ekosistem pemerintahan yang sehat demi kemajuan Maluku,” kata dia di Ambon, Rabu.

Ia menjelaskan pada tata kelola pemerintahan seperti ini para pejabat dan ASN dituntut untuk menjunjung tinggi profesionalisme dalam melayani masyarakat.

Oleh sebab itu ia menekankan lima poin utama sebagai pedoman dalam menjalankan pemerintahan selama lima tahun ke depan yakni komitmen terhadap visi dan misi daerah, peningkatan kinerja dan pelayanan publik, efisiensi anggaran, pembangunan ekonomi berbasis SDM, serta penghargaan bagi ASN berprestasi.

“Kita harus bekerja cepat, tidak ada lagi pola kerja lamban dan birokrasi berbelit. ASN harus inovatif, responsif, dan mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi serta transparansi,” tuturnya.

Disamping itu kata dia dalam kerja bersama pemerintahannya selama lima tahun ke depan para ASN juga dituntut untuk bekerja sepenuh hati tanpa menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan pribadi.

“Jangan lagi ada budaya puji-puji gubernur, itu tidak penting, apalagi cenderung menjilat, tidak perlu. Yang paling penting adalah tunjukkan kinerja terbaik. Dengan menunjukkan kinerja terbaik tentu saudara tidak akan terlepas dari perhatian gubernur, wakil gubernur dan Sekda,” ucapnya.

Tak sampai disitu, ia menuturkan, penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik dengan sistem meritokrasi juga akan diterapkan pada seluruh BUMD yang ada agar menjadi motor penggerak ekonomi Maluku

“Sebuah korporasi atau perusahaan di daerah harus dikelola oleh orang-orang berkarakter dan profesional, bukan sebaliknya yang malah menjadi beban. Karena kita tahu bersama tentang Instruksi Presiden terkait efisiensi anggaran dan bukan hanya soal belanja yang harus menjadi fokus kita tetapi juga pendapatan,” ujarnya.  (ANT/IWAN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *