Ternate, HarianMalut – Terjadi peningkatan volume sampah di bulan ramadan, salah satunya sampah makanan yang lebih mendominasi. Masyarakat diharapkan lebih bijak terutama saat berbelanja atau membeli makanan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate, Muhammad Syafei mengatakan, karakteristik sampah organik termasuk sampah makanan lebih dominan meningkat di bulan ramadan tahun ini.
Sampah organik makanan merupakan salah satu jenis sampah organik yang banyak berasal dari rumah tangga, contohnya ampas kopi atau teh, cangkang telur, tepung bekas, kulit atau biji buah, sayuran layu dan lain sebagainya.
Sampah organik yang tidak dikelola dengan baik dapat menghasilkan gas metana (CH₄) yang mempercepat degradasi lapisan ozon bumi. Gas metana merupakan jenis Gas Rumah Kaca (GHG).
“Dinas Lingkungan Hidup akan berupaya menambah jadwal rutin armada dalam mengangkut sampah terutama yang bertumpuk dijalan protok,” ujar Syafei
Dalam program Halo RRI, Muhammad Syafei juga menanggapi aduan Yasin warga Kelurahan Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan terkait adanya warga dari Kelurahan Bastiong yang membuang sampah di Kelurahan Mangga Dua, tepatnya di RT 02 dan RT 06.
Syafei mengatakan, pihaknya akan langsung melakukan on the spot ke Mangga Dua untuk melihat langsung sampah yang dibuang disana, serta akan ditinjau juga kondisi tempat sampah yang ada di Kelurahan Bastiong.
“Dalam waktu dekat kami akan membuat satu nomor kontak untuk pengaduan masyarakat mengenai masalah sampah dan masalah lingkungan lainnya” ujar Syafei
Dinas Lingkungan Hidup akan meningkatkan pelayanan pengangkutan sampah selama bulan ramadan, serta akan memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat dalam pengelolaan sampah. (KBRN)