Ternate, HarianMalut – Komite II DPD-RI melaksanakan tugas pengawasan terhadap kesiapan transportasi laut menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah, di Maluku Utara. R.Graal Taliawo meninjau tiga pelabuhan di Maluku Utara, yakni pelabuhan Bastiong Ternate, pelabuhan Nia Ino Holio dan pelabuhan ferry Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara.
Peninjauan di pelabuhan Bastiong Ternate dilaksanakan pada Minggu (16/3/2025) ditemani Kepala Pelabuhan, mengecek 2 kapal yang akan berlayar pada malam itu. “Pelabuhan Bastiong ini dari saya kecil sampai sekarang, fasilitas dan pelayanannya cenderung sama, belum ada perubahan yang signifikan” kata Graal.
Politisi muda asal Wayaua, Bacan ini juga menyoroti banyak hal baik fasilitas maupun pelayanan yang disediakan untuk penumpang. “Beberapa catatan akan kami sampaikan ke Pemerintah Pusat, pengelola, otoritas pelabuhan, juga pihak penyedia armada” katanya.
Graal dalam kesempatan itu menilai akses jalan masuk terbilang sempit, area parkir yang belum tertib, dan ruang tunggu belum memadai. Selain itu pegiat politik gagasan ini juga menilai penerangan di pelabuhan hanya seadanya, hingga jalan area pelabuhan yang belum dilengkapi standar keamanan.
Pengawasan berlanjut ke Halmahera Utara, untuk meninjau dua pelabuhan di Tobelo yang dilaksanakan selama dua hari pada Jumat (21/3/2025) dan Sabtu (22/3/2025). R. Graal Taliawo dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa setelah peninjauan tiga pelabuhan, diketahui transportasi laut yang melayani publik secara garis besar masih belum layak, baik dari sisi keamanan maupun kenyamanan penumpang.
“Salah satu pekerjaan rumah kami sebagai daerah kepulauan adalah transportasi laut, meski terbilang belum layak, ada beberapa kapal yang relatif baik namun tetap butuh peningkatan kualitas” ungkap Graal.
Anggota Komite II DPD-RI ini pun menyempatkan diri berdiskusi dengan para kapten kapal dan mengapresiasi kapal-kapal sudah tertib uji kelayakan. Namun dalam praktiknya ia berharap pihak agen dan pengelola kapal disiplin dalam mengukur muatan supaya tidak over kapasitas karena bisa membahayakan penumpang.
“Kami mendorong untuk ada perbaikan kualitas, bahkan grand design untuk transformasi transportasi laut kita. Jangka terdekat, saya mengajak semua pihak, baik pengelola, otoritas pelabuhan, penyedia armada, maupun pihak terkait lainnya untuk bekerja sama mewujudkan pelayanan yang optimal menjelang Idulfitri supaya saudara-saudara Muslim bisa berkumpul bersama keluarga di kampung halaman dengan penuh senyum,” tutup pegiat politik gagasan ini.
KBRN
Komentar