Tobelo, HarianMalut – Industri kelapa di Maluku Utara akan mengalami lonjakan besar dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai bukti nyata keberhasilan industri ini, Gubernur Sherly Laos bersama direksi PT Nico melepas dua kontainer ekspor coconut water ke Swedia, Selasa (25/3/2025).
Acara ini ditandai dengan prosesi pengguntingan pita, menandakan bahwa produk olahan kelapa dari Halmahera Utara telah berhasil menembus pasar internasional.
Selain itu, PT Natural Indococonut Organik (PT Nico) mengumumkan rencana ekspansi masif dengan target membangun tujuh pabrik baru di dalam lima tahun ke depan. Langkah ini diperkirakan akan membuka 40 ribu lapangan kerja barubagi masyarakat setempat.
Hal ini disampaikan saat kunjungan Gubernur Sherly Laos dan Wagub Sarbin Sehe. Dalam pertemuan tersebut, manajemen PT Nico memaparkan strategi jangka panjang perusahaan dalam mengembangkan industri kelapa dari hulu ke hilir, termasuk program peremajaan kelapa dan peningkatan kapasitas produksi.
Bupati Halmahera Utara, Piet Hein Babua, turut mendukung langkah ekspansi ini. Menurutnya, keberadaan PT Nico di Halmahera Utara telah memberikan dampak positif bagi petani kelapa.
“Perusahaan ini hadir bukan hanya sebagai pembeli kelapa, tetapi juga sebagai mitra yang membantu meningkatkan kesejahteraan petani. Kami berharap PT Nico dapat terus memperluas wilayah perkebunannya dan memperkuat kemitraan dengan petani lokal,” ujar Piet.
Dengan adanya investasi besar-besaran dan komitmen PT Nico, industri kelapa di Maluku Utara diperkirakan akan semakin berkembang dan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, khususnya petani kelapa di Halmahera Utara.
KBRN
Komentar