Ternate, HarianMalut – Pemerintah Kota Ternate diminta untuk memberikan perhatian terhadap warga di lingkungan RT 006/RW 003, Kelurahan Moti Kota, Kecamatan Pulau Moti, Kota Ternate yang kerap dilanda luapan air laut.
Pasalnya, kejadian ini sering terjadi saat air laut pasang, mengganggu aktivitas warga dan merusak infrastruktur yang ada.
Warga setempat, Risaldi A. Djafar, mengungkapkan bahwa luapan air laut ini mengalir melalui barangka yang tidak mampu menahan debit air, sehingga air naik ke pemukiman.
“Pemerintah Kota Ternate sering mengunjungi Moti, namun hanya memberikan janji tanpa ada tindak lanjut. Padahal sudah satu periode kepemimpinan wali kota, masalah ini belum juga diselesaikan,” kata Risaldi, Rabu (2/4/2025).
Selain itu, kata Risaldi, saat musim air laut pasang, luapan air selalu mengganggu pemukiman, meskipun masalah ini sudah sering disampaikan kepada pemerintah kota.
Pemerintah Kota Ternate juga pernah menyatakan akan memprioritaskan tiga kecamatan terluar, termasuk Pulau Moti, namun hingga kini belum ada perubahan yang signifikan.
“Air naik dan jalan pun tidak bisa diakses. Sebagian besar warga di sini menggunakan kendaraan roda dua, sehingga khawatir kendaraan rusak,” tambahnya.
Risaldi juga berharap pemerintah segera merespons keluhan masyarakat Pulau Moti dan memperbaiki infrastruktur yang ada.
“Selain Moti, ada juga Hiri dan Batang Dua yang merupakan daerah terluar. Dengan visi dan misi pemerintah saat ini, pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan harus segera terealisasi,” ujar Risaldi, mengakhiri.
KBRN
Komentar