Masyarakat Jawa dan Sunda Adakan Tradisi ‘Munggahan’ Jelang Ramadan

Kuliner, Nasional34 Dilihat
banner 250250

Jakarta, HarianMalut – Menjelang Ramadan, masyarakat menjalankan tradisi Munggahan sebagai bentuk persiapan menyambut bulan suci. Tradisi ini umumnya dilakukan satu atau dua hari sebelum Ramadan dengan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial.

“Munggahan berasal dari bahasa Sunda ‘unggah’ yang berarti naik,” kata Irmayani dalam buku Kebijakan Desa Berketahanan Sosial (2021: 96) saat dilansir oleh rri.co.id, Minggu (23/02/2025). Makna dari tradisi ini adalah naik ke bulan yang lebih suci dan penuh keberkahan dalam ajaran Islam.

Munggahan biasanya diisi dengan makan bersama keluarga, berziarah ke makam leluhur, serta saling meminta maaf. Selain itu, ada juga yang mengadakan pengajian atau doa bersama untuk mempersiapkan diri menyambut bulan suci.

Tahun ini, awal Ramadan diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025. Jika sidang isbat menetapkan tanggal yang sama, maka Munggahan akan berlangsung pada 27-28 Februari 2025.

Sebagai bagian dari budaya yang telah mengakar, Munggahan terus dilestarikan oleh generasi muda. Melalui kegiatan ini, nilai-nilai kebersamaan, kedermawanan, dan persiapan spiritual tetap terjaga di tengah perubahan zaman.

Dengan berbagai bentuk perayaannya, Munggahan menjadi salah satu tradisi khas yang memperkaya keberagaman budaya Indonesia. Lebih dari sekadar perayaan, tradisi ini mengajarkan pentingnya persiapan lahir dan batin dalam menyambut Ramadan. (KBRN/Bambang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *