Ternate, HarianMalut – Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku Utara menyelenggarakan Forum Konsultasi Publik dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.
Acara yang digelar di Bela Hotel, Ternate, Rabu (16/4/2025) ini dibuka langsung Wakil Gubernur, Sarbin Sehe, sebagai langkah awal menjaring aspirasi dan menyusun arah pembangunan daerah tahun mendatang.
Dalam sambutannya, Wagub Sarbin menegaskan bahwa RKPD 2026 menjadi dokumen strategis karena akan menjadi implementasi awal visi dan misi pemerintahan baru pasca-Pilkada 2024. “Kerangka visi dan misi kami sebagai kepala daerah terpilih akan dituangkan dalam RPJMD 2025–2029, namun arah dan janji politik itu mulai diintegrasikan melalui RKPD tahun 2026,” ujarnya.
Ia menekankan, berbagai kebijakan prioritas seperti pendidikan gratis, jaminan kesehatan masyarakat, makanan gratis bagi siswa dan kelompok rentan, pembangunan rumah layak huni, penguatan ketahanan pangan, serta pengembangan infrastruktur konektivitas wilayah, menjadi bagian penting dari agenda pembangunan 2026.
Selain itu, Sarbin juga menyinggung rencana besar transformasi birokrasi dan pembangunan kawasan strategis, seperti penguatan peran Sofifi sebagai ibukota provinsi dan pengembangan sektor pariwisata berbasis potensi lokal.
Dalam forum yang dihadiri oleh unsur DPRD, akademisi, pelaku usaha, tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat sipil, Gubernur menekankan pentingnya partisipasi aktif publik.
“Konsultasi publik ini bukan sekadar formalitas, tapi ruang strategis untuk kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan agar arah pembangunan tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ucap Sarbin.
Ia menambahkan bahwa RKPD 2026 juga akan menjadi dasar penganggaran dan penyusunan rencana kerja perangkat daerah (Renja PD). Oleh karena itu, program yang dirancang harus memiliki orientasi pada hasil dan manfaat luas bagi masyarakat.
Wagub juga menyoroti tantangan global, seperti perubahan iklim dan digitalisasi, yang harus direspons dengan inovasi dan peningkatan kapasitas lokal.
“Kemajuan zaman menuntut kita beradaptasi cepat. Dunia digital telah mengubah gaya hidup dan pola ekonomi, dan kita harus hadir memberi solusi,” kata mantan Kakanwil Kemenag Sulut ini.
KBRN/ADE
Komentar