Tingkatkan Layanan Haji, Kemenkes Optimalkan Pendampingan Petugas Kesehatan

Jakarta, HarianMalut – Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan haji. Salah satunya dengan layanan pendampingan petugas kesehatan kepada jemaah haji 2025.

Tahun ini, kloter pertama jemaah calon haji Embarkasi Jakarta (JKG 01) telah diberangkatkan dari Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, 1 Mei 2025. Pelepasan dilakukan secara resmi oleh Menteri Agama didampingi Menteri Kesehatan, Menteri Perhubungan, dan perwakilan DPR RI.

Pemerintah melalui Kemenkes turut memberikan pelayanan kepada jemaah. Diharapkan, para jemaah bisa beribadah dalam kondisi kesehatan yang baik.

Kemenkes menyebut, setiap kloter didampingi empat petugas haji. Yaitu, satu dokter, satu perawat, satu ketua kloter, dan satu pembimbing ibadah.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungapkan, jumlah kematian jemaah haji Indonesia tahun 2024 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 773 jemaah yang wafat pada 2023, jumlah tersebut turun menjadi 461 orang pada 2024.

“2023 adalah puncak dari jumlah kematian jemaah Indonesia. Yaitu, sekitar 773 orang,” kata Menkes, Jakarta, Sabtu (3/5/2025).

“Waktu itu, saya sempat diajak bicara oleh Menteri Haji Arab Saudi, yang juga mantan Menteri Kesehatan Saudi. Beliau menghimbau agar kesehatan jemaah RI ditingkatkan karena tingginya angka kematian bisa berdampak negatif pada penetapan syarat haji dan premi asuransi tahun berikutnya,” ujarnya.

Menurutnya, penurunan angka kematian tersebut merupakan hasil dari berbagai langkah perbaikan yang dilakukan bersama Kementerian Agama. Terutama dalam proses pemeriksaan kesehatan yang kini dilakukan lebih awal dan pendampingan yang lebih menyeluruh.

Ia menekankan, bahwa salah satu penyebab utama kematian adalah pneumonia dan serangan jantung yang terlambat ditangani. Karena itu, pemerintah meminta alokasi khusus di Masjidil Haram yang kini telah dilengkapi dengan alat-alat modern dan petugas yang bisa berbahasa Indonesia.

Tahun ini, pemerintah terus memperkuat sistem layanan kesehatan haji. Salah satu langkah strategisnya adalah optimalisasi peran rumah sakit di Arab Saudi yang kini lebih mudah diakses oleh jemaah.

Dengan kemudahan ini, jemaah dapat memperoleh penanganan medis secara lebih cepat dan efisien, Pemerintah Saudi juga telah memberikan daftar organisasi dan perusahaan yang bertugas melayani kesehatan jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Kemenkes telah memilih satu grup layanan kesehatan yang siap menjadi mitra dalam penanganan darurat. “Pemerintah Saudi sekarang sudah sadar bahwa banyak yang wafat karena proses rujukannya lama,” ucap Menkes.

“Dengan sistem optimalisasi peran rumah sakit di Arab Saudi, kita harapkan pelayanan semakin cepat. Dan kematian jemaah bisa ditekan,” ujar Menkes.

KBRN

Komentar