Senin Pagi, Gunung Dukono Terjadi Erupsi Setinggi 1.000 Meter

Halmahera Utara, HarianMalut – Pos Pengamatan Gunung api (PGA) Dukono Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Dukono pada Senin, (5/5/2025) mengalami erupsi pukul 05:53 WIT.

“Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam pada seismograph dengan amplitudo 20 milimeter berdurasi 50.37 detik,” ujar Petugas Pos PGA Dukono, Bambang Sugiono melalui rilis WAG, Senin, (5/5/2025).

Bambang menjelaskan, saat ini Gunung Dukono berada pada Status Level II (Waspada), maka diimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan, agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km.

“Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap,” ucapnya.

Bambang juga mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono, agar selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan, guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono, pada Minggu (4/5/2025) kemarin, mulai pukul 00:00 hingga 24:00 WIT, terjadi sebanyak 259 kali letusan dengan kolom abu setinggi 200 hingga 1.000 meter berwarna asap putih dan kelabu, condong ke arah timur, dengan intensitas tebal dan tinggi 200 hingga 1000 meter di atas puncak kawah.

Kepala Pos PGA Dukono, Sarjan Roboke mengungkapkan, saat letusan juga terjadi 3 kali gempa tektonik jauh disertai tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1 hingga 4 milimeter.

“Saat ini Gunung Dukono berada pada status level II (Waspada), maka diimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan, agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 4 km,” ucap Sarjan melalui rilis WAG.

Sarjan mengatakan, mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaan abunya tidak tetap.

“Kami mengimbau agar masyarakat di sekitar Gunung Dukono untuk selalu menyediakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” katanya mengakhiri.

KBRN

Komentar