HarianMalut, Ternate – Penyaluran Tunjangan Profesi Guru (TPG) di Provinsi Maluku Utara, per triwulan I 2025 telah mencapai Rp47,51 miliar. Dengan Dengan demikian persentase penyaluran TPG telah mencapai 11,96 persen dari total pagu Rp397,27 miliar.
Dari 11 pemerintahan daerah di Maluku Utara, baru satu kabupaten yang mencapai realisasi penyaluran tertinggi, yakni Kabupaten Halmahera Barat. “Kabupaten Halmahera Barat mencapai realisasi penyaluran Rp6,99 miliar dari total pagu Rp45,83 miliar atau 15,25 persen,” kata Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata, dikutip Rabu (14/5/2025).
Dari 11 pemerintahan daerah itu pula, Kota Ternate menjadi satu-satunya daerah yang hingga akhir triwulan i 2025 masih mengalami kendala penyaluran. Penyaluran TPG guru di Ternate diketahui dipengaruhi oleh faktor validasi data antara Kemendikdasmen dan Dinas Pendidikan Kota Ternate.
“Pemkot Ternate belum menerima rekomendasi penyaluran dari Kemendikdasmen karena validasi data dengan Dinas Pendidikan Kota Ternate belum selesai,” ucap Tunas.
Tunas Agung menjelaskan, beberapa permasalahan yang berpotensi muncul adalah keterlambatan pencairan, validitas data, dan kendala teknis transfer. Perwakilan Kemenkeu Maluku Utara pun memberikan rekomendasi yang dapat menjadi solusi atas permasalahan keterlambatan tersebut.
Rekomendasi yang dapat menjadi solusi adalah penguatan validasi data melalui integrasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Kemudian penguatan validasi data melalui SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) dan database kepegawaian di daerah.
Selanjutnya, sosialisasi dan pendampingan bagi guru terkait pembukaan rekening dan pelaporan, perlu mekanisme pengaduan cepat jika terjadi keterlambatan/kesalahan transfer. “Serta koordinasi pusat-daerah harus tetap dilakukan, meskipun penyaluran sudah tidak melalui Rekening Kas Umum daerah (RKUD),” kata Tunas Agung, mengakhiri.
KBRN












Komentar