Lewat Video Call, Kapten Eko Tenangkan Jemaah Dimensia

Info Haji387 Dilihat

HarianMalut, Jeddah – Melayani jemaah haji layaknya orang tua sendiri menjadi komitmen yang ditanamkan petugas pelindungan jemaah (linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Seperti yang dilakukan petugas linjam Sektor 1 Daerah Kerja (Daker) Bandara Kapten Eko Bunawi

Eko kerap menggunakan pendekatan persuasif dengan video call atau panggilan video dengan keluarga jemaah di Indonesia. Terlebih saat ia menangani jemaah haji dimensia atau gangguan kesehatan yang mengakibatkan turunnya daya ingat.

Pada Minggu (18/5/2025) petang waktu Arab Saudi, suasana Gate D Terminal Haji, Bandara Jeddah, Arab Saudi, ramai dengan kedatangan jemaah. Di tengah hiruk-pikuk, ada jemaah haji lansia laki-laki yang mengalami dimensia.

Laki-laki itu duduk di golf car dan di sampingnya, berdiri Eko Bunawi yang mencoba memenangkan dengan video call ke anak jemaah di Tanah Air. Dengan logat Jawa Timur, Eko mencoba terus menenangkan jemaah tersebut.

Jemaah ini menolak naik ke bus, dia merasa anaknya juga ikut ke Tanah Suci. Makanya, dia ingin mencari anaknya tersebut.

Dengan penuh kelembutan, Eko mengaku teman anak jemaah tersebut. “Ayo Pak, saya teman sekolahnya J***, ini bus saya, nanti Bapak diantar pakai bus saya ini,” ujar Eko, merayu.

Ketika mendengar kalimat itu, jemaah tersebut mulai luluh. Dia mulai turun dari golf car dibantu Eko yang terus siaga sambil memegang gawainya yang sedang video call dengan putra jemaah tersebut.

Perlahan, anak tangga bus dinaiki, namun, jemaah itu tak mau duduk di kursi. Dia memilih duduk di anak tangga bus paling atas.

Beberapa petugas lain ingin membantu, namun Eko melarangnya. Dia khawatir jemaah tersebut tidak nyaman.

“Jangan ya, pelan-pelan saja. Biar saya tenangin dulu,” ujar Eko.

Berkat rayuan Eko, jemaah haji tersebut akhirnya bersedia duduk di kursi baris nomor dua. Dia duduk bersama jemaah haji lain.

Setelah berhasil merayu, Eko kembali melakukan tugas lainnya. Kepada tim Media Center Haji (MCH), Eko berbagi cerita mengenai pengalamannya tersebut.

Ia mengatakan, dalam menghadapi jemaah haji demensia, petugas haji harus persuasif dan penuh kesabaran. Dia memilih dengan video call keluarga jemaah haji tersebut.

“Saya video call dulu,karena kalau dikerasin, nggak akan naik (bus). Pasti berontak lagi,” ujar Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) ini.

Menurutnya, dalam melayani jemaah terkadang dia membayangkan orang tua sendiri. Dia pun berpesan kepada petugas haji lain agar berkomitmen dan tulus dalam membantu para Tamu Allah.

Dia yakin, apabila petugas haji membantu dengan sepenuh hati, akan mendapat balasan dari Allah SWT. Bahkan, balasan kebaikan itu juga akan dirasakan oleh anak dan keturunan petugas tersebut.

KBRN

Komentar