HarianMalut, Wamena – Masyarakat di Wamena Kabupaten Jayawijaya terpaksa harus mengungsi lagi akibat rentetan bunyi tembakan yang terjadi di Kampung mereka. Pengungsian itu terjadi pada malam hari di beberapa kampung di Distrik Maima Kabupaten Jayawijaya, Senin (09/06/2026).
Dari pantauan dan informasi yang dihimpun, pada senin malam sekitar pukul 19.00 WIT sampai dengan pukul 23 malam terjadi penembakan di beberapa kampung di Wamena, diantarahnya sekitar pukul 19.30 di Pugima perbatasan distrik Maima dan Distrik Walelagama.
Rentetan penembakan berlanjut di Wilayah Kampung Minimo dan Kepi Distrik Maima pada pukul 21 hingga pukul 23 malam. Informasi yang dihimpun, penembakan tersebut saat aparat Satgas Damai Cartenz melakukan pengejaran kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya di wilayah tersebut.
Nehemia Wamu Warga di Distrik Maima menyebutkan, rentetan penembakan terjadi di perumahan warga sekitar pukul 09.00 WIT. Sejumlah mobil datangi wilayah Distrik Maima lalu melepaskan tembakan.
“Tadi pas bunyi tembaka sekitaran jam 9, begini rumah-rumah warga semua panik terus kami pantau di pinggir jalan begini ada mobil datang terus naik ke arah jalan distrik Popukoba , setelah itu bunyikan tembakan ulang –ulang, maka masyarakat semua trauma tidak bisa tidur sampai jam begini” katanya, senin subuh sekitar pukul 00.10 WIT.
Akibat dari bunyi rentetan tembakan tersebut, sejumlah warga Maima terpaksa memilih mengungsi ke beberapa tempat yang dianggap aman, termasuk di Gereja Adven Piekul Distrik Maima. Sonny Wamu, Warga Kampung Kepi Distrik Maima mengakui hal itu.
“Tadi malam itu masyarakat dan jemaat di arah kampung Minimo sampai ke pertigaan di Maima itu itu gara-gara penembakan itu semua mengungsi ke gereja Adven Piekul, mereka takut terjadi apa-apa dari penembakan itu” Katanya, Selasa (10/05/2025) siang.
Sebagaimana diketahui,sebagian masyarakat di Distrik Maima adalah korban terdampak Banjir Besar bulan mei lalu, mereka barus saja kembali dari pengungsian akibat banjir tersebut. Tapi kini terpaksa harus mengungsi lagi karena takut rentetan bunyi tembakan.
Onoy Lokobal, Warga Kampung Menagaima Distrik Maima menuturkan, banyak warga di Kampung Kepi dan sekitarnya panik akibat bunyi tembakan tadi malam, sehingga memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Tadi malam itu diatas tembakan rameh jadi mereka sempat malam-malam itu naik ke kampung Haltaga, naik kesitu semua supaya lebih aman dan sampai sekarang masyarakat masih trauma” katanya.
Menurutnya, hingga saat ini masyarakat masih was-was dan belum semuanya berani untuk keluar rumah dan beraktivitas. “Ada yang mulai aktivitas tapi ada yang masih was-was di rumah, tempat bunyi tembakan rameh itu di atas gunung tempat yang saat ini masyarakat buka kebun baru setelah banjir kemarin,” katanya.
KBRN












Komentar