Komando Militer Iran Berjanji akan Memberikan Respons yang Lebih Keras Jika Israel Mengulangi Agresinya

Timur Tengah26 Dilihat

Teheran – Unit komando operasional tertinggi Iran memperingatkan bahwa Angkatan Bersenjata akan memberikan respons yang “lebih keras” terhadap rezim Israel jika rezim tersebut melakukan tindakan agresi lagi terhadap Republik Islam.

“Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran memantau semua tindakan musuh dengan kewaspadaan penuh dan sepenuhnya siap untuk melawan segala bentuk agresi. Jika terjadi agresi berulang, mereka akan merespons dengan lebih tegas,” kata komandan Markas Besar Militer Pusat Khatam al-Anbiya dalam sebuah pernyataan pada Minggu (29/6/2025).

Musuh Zionis dan Amerika Serikat telah berulang kali membuktikan bahwa mereka tidak berkomitmen pada peraturan hukum, moral, dan internasional apa pun dan bahwa mereka tidak dapat dipercaya, kata pernyataan itu.

Disebutkan bahwa persatuan dan kohesi bersejarah rakyat Iran yang berani selama 12 hari agresi Israel dan kehadiran besar-besaran mereka pada pemakaman para martir “sekali lagi telah mengacaukan impian musuh Zionis dan penguasa kriminalnya, AS.”

Pernyataan itu menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Iran, di bawah komando Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei yang bijaksana, berani, dan berwawasan luas, tidak akan ragu sejenak pun dalam mempertahankan integritas wilayah Iran dan rakyatnya yang tercinta dalam menghadapi tindakan agresi apa pun.

Dikatakan bahwa bangsa Iran telah membuktikan bahwa mereka akan menjadi lebih bersatu dan akan menggagalkan musuh melalui konvergensi, empati, dan solidaritas dalam menghadapi tindakan intimidasi, agresi, dan kebrutalan apa pun, khususnya oleh penjahat AS dan rezim Zionis yang putus asa.

Menurut pernyataan itu, kekuatan unik rakyat Iran telah menimbulkan kekalahan beruntun terhadap musuh sejak kemenangan Revolusi Islam 47 tahun lalu.

Serangan hukuman Angkatan Bersenjata terhadap Israel akhirnya memaksa pemerintah AS yang agresif untuk memohon gencatan senjata untuk menyelamatkan “tumor kanker” ini di wilayah tersebut, ungkapnya.

Rezim Israel melancarkan agresi habis-habisan di tanah Iran pada tanggal 13 Juni, menyerang berbagai lokasi militer dan nuklir dan membunuh komandan militer dan ilmuwan nuklir tingkat tinggi, serta warga sipil biasa.

Angkatan Bersenjata Iran, sebagai tanggapan, menggempur rezim tersebut beserta infrastruktur militer dan industrinya, menggunakan rudal generasi baru yang menembus sistem antirudal berlapis-lapis milik Israel dan mengenai sasaran yang dituju.

Israel secara sepihak menghentikan agresinya terhadap Iran Selasa lalu setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan gencatan senjata, yang menurut mantan penasihatnya Steve Bannon, harus diterima Tel Aviv untuk “menyelamatkan” dirinya sendiri karena agresi yang dilancarkannya melampaui kemampuannya.

Sumber: Presstv

Komentar