Kemenkeu Sorot Minimnya Koperasi “Sehat” di Maluku Utara

Ekonomi Malut32 Dilihat

Ternate – Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Provinsi Maluku Utara menyoroti perkembangan koperasi di Maluku Utara. Sorotan ini dilatarbelakangi oleh semakin minimnya koperasi “sehat” di Maluku Utara.

Berdasarkan data Mei 2025, tercatat 1.060 koperasi aktif.”Namun tren koperasi sehat menurun karena rendahnya tingkat pelaporan kesehatan koperasi dan minimnya pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT),” kata Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Maluku Utara, Sakop, Selasa (1/7/2025).

Selain itu, kata dia, ksejau ini konsentrasi koperasi di Maluku Utara juga masih terfokus di Kota Ternate dengan jumlah 400 koperasi. Sedangkan wilayah kabupaten lainnya sejauh ini masih dengan partisipasi yang terbatas dalam melahirkan koperasi.

“Koperasi aktif tumbuh sebanyak 997 pada 2020, menjadi 1.139 pada 2023. Kemudian, sedikit menurun pada 2024 dan kembali meningkat pada 2025 sebanyak 1.060 unit,” kata Sakop.

Menurut dia, terdapat beberapa tantangan utama pengembangan koperasi di Maluku Utara. Antara lain, lemahnya motivasi pendirian koperasi yang belum berbasis pada usaha riil dan rendahnya tata kelola dan akuntabilitas organisasi.

Tantangan berikutnya, yakni sistem produksi dan pemasaran yang masih konvensional.“Tren koperasi sehat menurun. Ini dikarenakan belum optimalnya pelaporan kesehatan koperasi serta minimnya pelaksanaan RAT,”ucap Sakop, menambahkan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, menurut dia, diperlukan langkah strategis seperti validasi dan legalisasi koperasi aktif. Kemudian, ppenyusunan roadmap transformasi koperasi sektor riil, penguatan skema pendampingan dan akses pembiayaan, serta pembangunan ekosistem koperasi yang kolaboratif dan inklusif.

Sumber: RRI Ternate

Komentar