Jalur Gaza – Rezim Israel telah membunuh direktur Rumah Sakit Indonesia Gaza dan keluarganya selama serangan udara di bagian barat daya wilayah tersebut.
Rezim Israel menyerang rumah Dr. Marwan al-Sultan pada Rabu (2/7/2025) saat ia dan keluarganya berada di rumah. Menurut laporan terbaru, sedikitnya tujuh anggota keluarganya tewas bersamanya.
Sultan merupakan sosok yang vokal menentang kejahatan Israel di Gaza utara dan kerap memberikan informasi terkini tentang krisis kemanusiaan dan medis di wilayah Palestina yang terkepung itu.
Upaya yang dilakukan Sultan dalam mengadvokasi perlindungan sipil dan akses medis menarik perhatian internasional, terutama selama periode pemboman yang intensif.
Rezim Israel secara sistematis menargetkan dokter dan keluarga mereka sejak memulai perang genosida di Gaza.

Dalam contoh terbaru, pada tanggal 23 Mei 2025, rezim menargetkan rumah dokter Alaa Al-Najjar dan Hamdi Al-Najjar, menewaskan Hamdi Al-Najjar dan sembilan dari sepuluh anak mereka.
Pasukan militer Israel secara sistematis menargetkan keluarga sipil, fasilitas medis, dan personel perawatan kesehatan sebagai bagian dari genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Menurut Muneer Alboursh, direktur jenderal kementerian kesehatan Palestina di Gaza, Israel telah menewaskan 12 pekerja kesehatan dalam seminggu terakhir, banyak dari mereka dalam serangan yang ditargetkan di rumah mereka.
Sejak 7 Oktober 2023, ketika rezim Israel memulai perang genosida terhadap Gaza, rezim tersebut telah menewaskan sedikitnya 56.000 warga Palestina dan melukai 133.000 orang.
Pasukan Israel juga mempertahankan blokade total terhadap Gaza, menutup semua penyeberangan perbatasan dan secara drastis membatasi masuknya bantuan kemanusiaan, bahan bakar, dan makanan.
Sumber: Presstv












Komentar