“Dukung Pemulihan NHM, Manajemen Ucapkan Terima Kasih ke Warga Lingkar Tambang”
Halut, HarianMalut – Manajemen PT Nusa Halmahera Minerals (PT. NHM) mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan seperti Forum Kepala Desa, Ketua-Ketua Adat, Camat dan seluruh masyarakat lingkar tambang atas dukungannya terhadap PT NHM dalam proses efesiensi mulai dari bulan Februari ke bulan Maret 2025 yang kini sudah menunjukkan titik terang.
“Dukungan-dukungan ini tentunya akan membuahkan satu ikatan. Dimana NHM sangat berterima kasih karena tidak merasakan sendiri. Akan tetapi masih ada pembelaan terhadap masyarakat lingkar tambang terhadap NHM,” ucap Wakil Direktur Operasi yang juga Kepala Teknik Tambang (KTT) NHM, Rara Dodo Lawolo melalui rilis yang diterima, baru-baru ini.
Menurutnya, dukungan oleh pemangku kepentingan lingkar tambang terhadap proses efesiensi tersebut tidak akan dilupakan oleh manajemen PT NHM.
“Kami tidak akan pernah melupakan itu, setelah bulan April kami mulai pikirkan bagaimana bisa kembali menyalurkan pelan-pelan sumbangan-sumbangan untuk masyarakat di desa dan kepala adat di lingkar tambang, mungkin tidak besar namun perlahan-lahan sudah mulai bagus,” katanya.
Sementara para karyawan yang dirumahkan saat ini menggelar aksi unjuk rasa melawan NHM lanjut dia, akan diberhentikan. Menurutnya para karyawan tersebut sudah melanggar Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
“Jadi kami akan menekankan kepada serikat buruh untuk memberhentikan orang-orang tersebut, tentunya mereka tidak lagi menikmati kejayaan NHM di masa yang akan datang,” tegasnya.
Sebelumnya, para Ketua Serikat Pekerja PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) yang terdiri dari PUK SPKEP SPSI, PK FPE KSBSI, dan PB-F GSBM—Rusli Abdullah, Andi Mochtar, serta Rudi Pareta— bersama sejumlah pengurus dan karyawan perusahaan, mengunjungi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI di Jakarta, Rabu (26/3/2025). Tujuan mereka adalah memberikan klarifikasi terkait isu-isu hubungan industrial dan kondisi perusahaan.
Kehadiran mereka dilatarbelakangi oleh aksi protes yang dilakukan sebagian karyawan NHM serta beberapa pemuda dari Maluku Utara pada 24 Maret 2025 di depan kantor Kemnaker.
Rusli Abdullah, Ketua PUK SPKEP SPSI, menyampaikan perusahaan menghadapi tantangan finansial selama dua tahun terakhir karena tidak mencapai target produksi. Hal ini berdampak pada pembayaran hak-hak pekerja, seperti gaji dan tunjangan, yang menjadi kendala.
Andi Mochtar, Ketua PK FPE KSBSI, menambahkan manajemen Perusahaan telah berusaha keras mengatasi masalah finansial tersebut, termasuk mencari pinjaman dari pihak ketiga, melakukan efisiensi operasional, dan merumahkan sebagian karyawan. Sosialisasi terkait kebijakan efisiensi telah dilakukan kepada seluruh karyawan melalui mekanisme yang diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).
Namun, ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang tidak puas dengan kebijakan tersebut dan malah memilih melayangkan pengaduan ke Kemnaker.
“Langkah ini hanya merugikan semua pihak, termasuk perusahaan dan karyawan lainnya,” kata Andi.
Rudi Pareta, Ketua PB-F GSBM, menyatakan perusahaan saat ini tengah berupaya mencari investor untuk memperbaiki kondisi finansialnya. Ia berharap perusahaan dapat kembali beroperasi secara normal tanpa bantuan pemerintah dan karyawan yang dirumahkan bisa segera bekerja kembali.
“Kami sangat berharap semua pihak, terutama karyawan, dapat memahami situasi perusahaan dan mendukung kebijakan efisiensi yang telah direncanakan. Langkah ini bertujuan menjaga keberlangsungan perusahaan dan meningkatkan hubungan industrial yang harmonis,” ujar Rudi.
NHM FANBASE
Komentar