Anggota Parlemen Nilai Industri Kecil Menengah Naik Kelas, Tandanya Malut Semakin Maju

Ternate, HarianMalut – Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PKS Dapil Maluku Utara, Izzuddin Al-Qassam, menegaskan dukungan penuh terhadap pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia, dengan penekanan khusus pada kondisi dan potensi IKM di Maluku Utara.

“IKM merupakan tulang punggung ekonomi yang menyerap 13,11 juta tenaga kerja melalui 4,5 juta unit usaha, dan harus terus ditingkatkan melalui program pelatihan serta akses pasar digital,” ujar Al-Qassam, Rabu (12/3/2025).

Di Maluku Utara, kata Al-Qaasam, kondisi IKM menunjukkan dinamika positif meskipun masih dihadapkan pada tantangan infrastruktur dan akses permodalan.

“Di Kabupaten Halmahera Selatan, khususnya di Kecamatan Bacan, IKM berkembang pesat. Data terbaru yang dilansir oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara menunjukkan bahwa Bacan mencatat 1099 unit usaha, menjadikannya kawasan dengan pertumbuhan UMKM paling pesat di wilayah tersebut,” ujarnya.

Di Bacan, lanjut Al-Qassam, IKM didominasi oleh sektor industri pangan, pengolahan hasil perikanan, dan kerajinan yang memberdayakan masyarakat lokal.

“Inisiatif seperti pelatihan intensif di bidang fashion dan kriya serta pendampingan pemasaran melalui platform digital akan membantu pengusaha mengoptimalkan potensi lokal, meningkatkan kualitas produk, dan membuka akses pasar yang lebih luas,” kata Anggota Komisi VII DPR-RI ini.

Alqassam menambahkan pihaknya mendukung penuh program inkubator bisnis kreatif (CBI) yang membantu IKM naik kelas, meningkatkan daya saing, dan menciptakan lapangan kerja baru.

“Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga keuangan sangat penting untuk memastikan setiap IKM, terutama di daerah seperti Bacan, mendapatkan dukungan optimal,” ujarnya.

Dengan pendekatan yang merakyat dan berbasis kepedulian, Al-Qassam mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendampingi pengembangan IKM di seluruh Maluku Utara.

“Kita harus bersama-sama menciptakan ekosistem industri yang inklusif dan berdaya saing tinggi, sehingga setiap usaha dari yang berskala mikro hingga menengah dapat berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.  (KBRN)