Bank Indonesia Tahan Suku Bunga, Rupiah Melemah 23 Poin

Perdagangan553 Dilihat

HarianMalut, Jakarta – Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS dalam penutupan perdagangan hari ini. Data Bloomberg menunjukkan, rupiah turun 0,14 persen  atau 23 poin menjadi Rp16.312 per dolar AS.

Pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dan ekspektasi terhadap kebijakan suku bunga The Fed.  Termasuk keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga di level 5,5 persen.

“Konflik Timur Tengah memanas setelah Presiden Trump menyerukan agar Iran menyerah tanpa syarat. Selain itu Pentagon memperkuat militernya di Timur Tengah dengan mengirim lebih banyak pesawat jet tempur,” kata Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi dalam analisisnya, Rabu (18/6/2025).

Pada saat yang sama, pasar sedang menunggu kesimpulan pertemuan the Fed. Bank Sentral AS itu diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya.

“Meskipun pelaku pasar meningkatkan taruhan terhadap sinyal dovish (melunak) the Fed. Terutama setelah data penjualan ritel lebih lemah dari perkiraan dan data produksi industri yang mendorong kekhawatiran akan perekonomian AS,” ujar Ibrahim.

Pasar sekarang memperkirakan berapa kali the Fed akan memangkas suku bunganya di tahun ini. Ketua the Fed, Jerome Powell telah mengisyaratkan pemangkasan suku bunga tahun 2025 akan lebih lambat.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia hari ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga sebesar 5,5 persen.  “Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi  yang rendah dan terkendali, upaya mempertahankan stabilitas rupiah dan  mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Ibrahim.

Di sisi lain, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai defisit pada bulan Mei 2025 sebesar Rp21 triliun. Setelah pada bulan sebelumnya, APBN masih membukukan surplus sebesar Rp4,3 triliun.

KBRN

Komentar