HarianMalut, Ternate – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekspor non-tambang di Maluku Utara, Kantor Bea Cukai Ternate menggelar Forum Diskusi Sinergi Ekspor Maluku Utara bertempat di aula Kantor Bea Cukai Ternate.
Kepala Kantor Bea Cukai Ternate, Jaka Riyadi, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya diversifikasi ekspor. Ia menyoroti dominasi sektor pertambangan dalam struktur ekspor Maluku Utara, di mana ekspor non-tambang hanya menyumbang 0,1% dari total ekspor tahun 2024.
“Saat ini ekspor Maluku Utara masih sangat bergantung pada sektor pertambangan. Perlu didorong sektor-sektor lain seperti perikanan, kelautan, dan produk UMKM agar perekonomian daerah menjadi lebih tangguh dan berkelanjutan,” kata Jaka, Selasa (20/5/2025).
Ia menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga dan menyampaikan sejumlah usulan strategis, termasuk penyelenggaraan forum ekspor secara rutin, pelatihan ekspor, pertukaran data dan informasi, serta kolaborasi kegiatan untuk memperkuat kapasitas ekspor daerah.
Selama diskusi, para peserta menyampaikan komitmen untuk mendukung ekspor non-tambang dan membahas sejumlah tantangan yang dihadapi, seperti keterbatasan kontainer ekspor ukuran 40 feet di Pelabuhan Ahmad Yani, serta kendala dalam pengembangan SDM dan kualitas produk lokal.
Bea Cukai Ternate berharap forum ini menjadi langkah awal menuju kerjasama nyata antar instansi, tidak hanya berhenti pada diskusi, tetapi berlanjut dalam bentuk aksi konkret.
“Kami berharap ini menjadi awal dari kerja bersama yang nyata,” ujar Jaka Riyadi, mengakhiri.
KBRN












Komentar