Bula, HarianMalut – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku menargetkan pekerjaan jembatan darurat Wai Mert, desa Dawang, kecamatan Teluk Waru, kabupaten Seram Bagian Timur selesai sebelum lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah. Hal ini penting agar mobilitas masyarakat dapat kembali lancar.
“Target sebelum Idul Fitri sudah bisa selesai, sehingga akses mobilitas masyarakat bisa berjalan dengan lancar,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen 2.6 Provinsi Maluku Melky Hityahubessy dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Melky Hityahubessy mengungkapkan, pekerjaan jembatan darurat Wai Mert seringkali terkendala akibat hujan lebat. Ia mengatakan hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir yang mempengaruhi proses pekerjaan jembatan.
“Kendala kami, sering terjadi hujan dengan itensitas tinggu, sehingga menyebabkan banjir dengan debit air yang tinggi mempengaruh proses pekerjaan,” akui Melky dalam keterangannya, Selasa (11/3/2025).
Melky menerangkan, sehari setelah ambruknya jembatan Wai Mert pada 26 Februarilalu, BPJN Maluku langsung bergerak menuju untuk membuka akses jalan lewat lintasan basah sambil persiapan bahan untuk pembuatan jembatan darurat.
Ia menjelaskan, selain pembersihan lokasi penempatan jembatan darurat, saat ini sedang persiapan pemancangan tiang baja, persiapan pemasangan bronjong dan mobilisasi rangka bailey dari Kawanua dan Nakupia.
“Untuk progres jembatan Wai Mert, sekarang mobilisasi jembatan darurat (bailey) dari Kawanua dan Nakupia, persiapan pemancangan tiang baja, persiapan pemasangan bronjong, pembersihan lokasi penempatan jembatan darurat/bailey dan persiapan crane untuk pemancangan tiang,” bebernya.
Lebih lanjut Melky menjelaskan pekerjaan jembatan darurat Wai Mert menggunakan rangka bailey karena bentangan yang rusak cukup panjang.
“Karena bentang jembatan panjang, sehingga membutuhkan jembatan darurat/bailey yang panjang juga, ” jelasnya. (KBRN)