HarianMalut, Makkah – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyambut baik langkah strategis Pemerintah Indonesia yang menjajaki pemanfaatan Bandara Internasional Taif, Arab Saudi, sebagai jalur alternatif bagi kedatangan dan kepulangan jamaah haji dan umrah asal Indonesia.
“Kami siap mendukung jika diperlukan agar pelayanan jamaah haji dan umrah lebih baik lagi ke depannya,” ujar Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah di Makkah, Rabu (11/6/2025).
Inisiatif pemanfaatan Bandara Thaif disampaikan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam pertemuan dengan Otoritas Bandara Taif di Makkah, Arab Saudi.
BPKH menilai bahwa keberadaan Bandara Taif sebagai alternatif bandara kedatangan merupakan bentuk inovasi pelayanan yang relevan dengan semangat peningkatan kualitas penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
Dengan semakin banyaknya pilihan jalur transportasi udara, Fadlul berharap perjalanan jamaah dapat berlangsung lebih efisien, aman, dan nyaman.
Sementara itu, Menhub Dudy Purwagandhi menilai secara teknis Bandara Internasional Taif memiliki kelayakan untuk digunakan sebagai bandara alternatif selain Jeddah dan Madinah.
Kemudian di sisi lain, lokasi bandara tersebut relatif dekat dengan Kota Makkah, yakni sekitar 70 kilometer.
Langkah pemanfaatan ini telah mulai diimplementasikan dengan kedatangan perdana sebanyak 44 haji khusus asal Indonesia melalui Bandara Taif, sebagai bagian dari upaya diversifikasi pintu masuk jamaah ke Arab Saudi.
*Bandara Taif akan menjadi alternatif bandara haji/umrah untuk mengurangi kepadatan di bandara utama. Ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendistribusikan arus kedatangan dan meningkatkan kenyamanan jamaah,” ujar Menhub Dudy.
ANT
Komentar