HarianMalut, Ternate – Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan. Di sinilah penimbangan anak dilakukan secara rutin, biasanya terjadwal setiap bulan.
Dengan rutin melakukan pemeriksaan tumbuh kembang anak di posyandu dapat meminimalisir stunting. Stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis pada anak usia dini masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Salah satu upaya strategis yang dilakukan pemerintah untuk mencegah stunting adalah melalui kegiatan posyandu, terutama layanan penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan secara rutin.
Melansir dari laman ayosehat.kemkes.go.id adapun manfaat utama penimbangan di posyandu meliputi:
1. Deteksi dini gangguan pertumbuhan, dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara berkala, petugas kesehatan dapat segera mengetahui jika ada penyimpangan atau perlambatan pertumbuhan pada anak.
2. Memantau status gizi, data dari penimbangan akan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Dari grafik ini, petugas dan orang tua dapat memantau apakah anak tumbuh dengan baik sesuai tahapan usianya.
3. Orang tua mendapatkan edukasi seputar gizi, bila ditemukan masalah gizi, kader posyandu akan memberikan edukasi tentang pola makan seimbang, ASI eksklusif, MP-ASI, hingga pentingnya kebersihan dan imunisasi.
4. Intervensi dini, anak yang terindikasi mengalami masalah pertumbuhan dapat segera dirujuk ke puskesmas untuk intervensi medis dan gizi lebih lanjut, mencegah kondisi berkembang menjadi stunting.
5. Orang tua makin melek tentang kondisi tumbuh kembang anak, rutin hadir di posyandu membuat orang tua lebih sadar akan pentingnya memantau tumbuh kembang anak sejak dini, sekaligus meningkatkan literasi kesehatan keluarga.
Penimbangan rutin di posyandu bukan sekadar kegiatan administratif, tapi merupakan langkah penting dalam mencegah stunting sejak dini. Melalui deteksi dan intervensi cepat, posyandu membantu memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat dan optimal. Oleh karena itu, peran aktif orang tua dan kader posyandu sangat menentukan keberhasilan program pencegahan stunting.
KBRN
Komentar