Dihari Ulang Tahun Ini, Polri Diminta Serius Benahi Internalnya

BERITA UTAMA, Polri29 Dilihat

Jakarta – Polri diminta lebih serius menjadikan fenomena seperti ‘No Viral No Justice’ dan ‘Percuma Lapor Polisi’ sebagai evaluasi. Pernyataan tegas ini, diungkapkan oleh Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto.

Fenomena tersebut, Bambang menilai, menjadi cerminan kritis kepercayaan dari publik. Oleh karenanya, Polri harus menjadikannya perhatian serius untuk membenahi internal lembaganya.

“Dimana hal-hal seperti itu menggambarkan masih rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri. Sejauh ini Polri saya lihat belum melakukan upaya perbaikan internal besar-besaran terhadap krisis kepercayaan publik,” kata Bambang, Selasa (1/7/2025).

Tidak hanya itu, Bambang mengimbau, Polri lebih ngedepankan kampanye kehumasan. Semua itu, guna mengimbangi fenomena ‘No Viral No Justice’ atau ‘Percuma Lapor Polisi’.

“Padahal, kampanye kehumasan seperti itu (PoliceTube) tak bisa dijadikan sebagai salah satu langkah perbaikan internal. Harusnya, polisi lebih menata diri secara internal menjawab krisis kepercayaan seperti itu,” ucap Bambang.

Misalkan, kata Bambang, penegakan etik yang lebih tegas dan penegakan hukum jika ada pelanggaran pidana. “Sayangnya, penegakan hukum hanya bisa kita saksikan pada kasus-kasus yang benar-benar viral dan sangat menjadi perhatian publik,” ujar Bambang.

“Selain dari itu banyak kasus-kasus yang nelibatkan aparat kepolisian, termausuk penggunaan kekerasan kepada masyarakat tak secara tegas ditangani. Apalagi penanganannya kan oleh internal, ya ada jiwa korsa dan sama-sama tahu saja.”

Kemudian, ia merespons, sejumlah survey yang mengatakan ada perbaikan persentase soal kepercayaan publik terhadao Polri. Menurutnya, harus dilihat siapa yang survey, kapan, dan siapan respondennya.

Bambang mengatakan, HUT Ke-79 Bhayangkara dengan tema ‘Polri untuk Masyarakat’  harus jadi momentum benar-benar memperbaiki diri. “Bagaimana seharusnyq ini menjadi momentum mengembalikan kembali kepercayaan masyaraka,” ujar Bambang.

Sumber: KBRN

Komentar