HarianMalut, Makkah – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief meninjau kesiapan fasilitas bagi jemaah haji Indonesia di Arafah dan Mina, Arab Saudi. Peninjauan pada Senin (26/5/2025) siang waktu Arab Saudi (WAS) ini dilakukan jelang pelaksanaan wukuf dan mabit.
Dalam kunjungan itu, Hilman meminta sejumlah perbaikan dilakukan demi kenyamanan jemaah. Hilman didampingi Direktur Layanan Haji Luar Negeri Muchlis Hanafi, Direktur Bina Haji Musta’in Ahmad, serta Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH 2025 Ali Machzumi.
Peninjauan pertama dilakukan di area yang dikelola oleh syarikah Rakeen Mashariq. Hilman mengecek langsung kondisi tenda yang akan digunakan jemaah saat wukuf. Tenda-tenda tersebut telah dilengkapi fasilitas seperti pendingin udara (AC), karpet, kasur, dan bantal.
Selain itu, tersedia pula pemanas air dan kulkas berisi air dingin. Di mana diletakkan di area depan serta tempat duduk di luar tenda.
“Kita memastikan tenda yang akan digunakan oleh jemaah sudah tersedia dan baik. Termasuk fasilitasnya, kasur yang disediakan, air conditioner, air, toilet dan lain lain,” kata Hilman di lokasi.
Hilman juga terlihat mencoba kasur yang disiapkan dan meninjau kesiapan toilet serta dapur umum yang akan digunakan untuk kebutuhan konsumsi jemaah. Ia meminta pihak syarikah menambahkan penomoran pada bagian depan setiap tenda untuk memudahkan identifikasi oleh jemaah maupun petugas haji.
Peninjauan kemudian dilanjutkan ke lokasi lain yang dikelola oleh syarikah MCDC. Di sana, fasilitas yang disiapkan hampir serupa, mencakup kasur, AC, kulkas, dan area interaksi di luar tenda.
Hilman kembali memeriksa kelengkapan sarana, termasuk toilet dan sirkulasi udara. Setelah dari Arafah, rombongan menuju Mina untuk melihat persiapan tenda bagi jemaah selama mabit.
Hilman meninjau kondisi kasur dan mengecek toilet. Ia memastikan air sudah mengalir dan AC di dalam tenda berfungsi dengan baik.
“Kita cek situasinya, sanitasi, kemudian tenda serta fasilitas yang akan diberikan, dapurnya juga. Karena memang di Mina sebagian besar jemaah akan tinggal beberapa hari, sebagian lainnya juga akan melakukan proses sebagaimana diskenariokan, yaitu murur dan tanazul,” katanya.
Menurutnya, pihak syarikah memahami karakteristik jemaah Indonesia dan bersedia memberikan sejumlah kemudahan. Ia memastikan, komunikasi dengan mitra penyedia layanan haji berjalan baik.
“Alhamdulillah kita juga sudah berdiskusi dengan para CEO yang menjadi mitra kita. Mereka juga bisa memahami konteks jemaah kita,” ujarnya.
“Di mana sebagian besar masih harus bergabung dengan grupnya, dengan keluarga, ada orang tua dengan pendampingnya. Kita komunikasikan,” ucapnya.
Ia menjamin, seluruh jemaah Indonesia akan mendapatkan layanan terbaik dari para syarikah yang bekerja sama dengan Kemenag. Bahkan, lanjut dia, ada layanan tambahan yang sedang dipersiapkan.
“Ya untuk layanan sehari-hari jemaah, dari mulai es krim, ice drink, sampai macam-macam, kita belum tahu. Mereka masih merahasiakan,” katanya, sambil tersenyum.
Hilman mengapresiasi adanya peningkatan fasilitas di Arafah dan Mina tahun ini. Ia berharap seluruh jemaah dapat beribadah dengan nyaman dan aman.
“Kita sudah lihat banyak perbaikan, block-nya, listrik sudah tidak banyak lagi kabel keluar, AC juga sudah lebih baik. Kami juga meminta kepada pimpinan syarikah pastikan itu dari sekian ribu tenda dipastikan itu tidak ada bermasalah pendinginnya dan sanitasi,” ujarnya.
KBRN
Komentar