Garda Revolusi Menghancurkan Pusat Intelijen Militer Utama Rezim Israel di Tel Aviv

Tel Aviv – Markas besar logistik Unit Intelijen Militer Israel, yang dikenal sebagai ‘Aman,’ telah dihancurkan dalam fase terakhir operasi pembalasan Iran ‘Janji Sejati III’.

Fasilitas lain yang terkait dengan Unit 8200 juga menjadi sasaran operasi yang sama.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/7/2025), Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengonfirmasi serangan yang berhasil terhadap Unit Intelijen Militer Israel 8200 di pangkalan Glilot dekat Tel Aviv.

“Pada dini hari ini, Selasa, 17 Juni, divisi kedirgantaraan IRGC, dalam operasi berorientasi dampak, meskipun terdapat sistem pertahanan yang sangat canggih, menyerang pusat intelijen militer rezim Zionis yang dikenal sebagai Aman dan pusat perencanaan operasi teror dan kejahatan rezim Zionis (Mossad) di Tel Aviv, dan pusat ini saat ini sedang terbakar,” bunyi pernyataan tersebut.

Gambar yang beredar di media sosial pada Selasa (1/7/2025) menunjukkan pusat logistik ‘Aman’, bagian dari kompleks intelijen militer Israel di Glilot dekat Tel Aviv, terbakar.

Aman dikenal sebagai salah satu organisasi intelijen tertua yang didirikan segera setelah entitas Zionis tidak sah itu berdiri.

Misi utamanya adalah mengumpulkan dan memasok intelijen kepada rezim Israel dan badan mata-matanya, Mossad, untuk melakukan serangan teror dan sabotase di seluruh dunia, termasuk di Iran.  

Aman mencakup unit mata-mata berteknologi tinggi yang memungkinkan serangan militer khusus seperti Unit 8200 (Intelijen Sinyal), Unit 504 (Intelijen Manusia), dan Unit 9900 (Intelijen Geospasial).

Meskipun ada larangan menyeluruh terhadap publikasi gambar terkait kerugian yang diderita rezim dalam Operasi True Promise III yang sedang berlangsung, yang dilakukan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), banyak video yang bocor memperlihatkan pusat Aman diselimuti amukan api.

Serangan itu dilakukan pada Selasa pagi, tahap kesembilan dari Operasi True Promise III yang dimulai pada Jumat malam setelah rezim Israel membunuh beberapa komandan militer Iran tingkat tinggi, ilmuwan nuklir dan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak.

Sejak Jumat, rezim Israel terus melancarkan agresi terhadap Republik Islam Iran, dengan melancarkan serangkaian serangan yang terutama menyasar warga sipil.

Pada hari Senin, teroris menyerang gedung Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) di pusat kota Teheran selama siaran berita langsung, yang mengakibatkan tewasnya dua wartawan.

Iran telah meminta masyarakat internasional untuk mengutuk dan meminta pertanggungjawaban rezim tersebut atas agresi berkelanjutannya terhadap negara tersebut, sembari berjanji akan membela negara tersebut dengan segala cara yang tersedia.

Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi, penasihat senior komandan IRGC, dalam sambutannya pada hari Senin mengatakan rudal generasi baru Iran hanya mewakili sebagian kecil dari kemampuan militer canggih negara itu.

“Kami akan mengerahkan peralatan canggih kami kapan pun diperlukan. Gagasan bahwa persediaan rudal kami menipis adalah menggelikan. Kami belum mengerahkan persenjataan strategis kami,” tegasnya.

Sumber: Presstv

Komentar