Gradasi DPD Malut Sukses Gelar Dialog Literasi Digital di Ternate

HarianMalut, Ternate – Generasi Digital Indonesia (Gradasi) DPD Maluku Utara sukses menggelar dialog publik perdana bertempat di Pendopo Benteng Oranje, Rabu (21/5/2025).

Dialog ini bertajuk “Literasi Digital sebagai Benteng Melawan Disinformasi” dirangkaikan dengan pameran buku penulis Maluku Utara serta launching buku “Diorama Rasa” karya Syafitri Zahra Togubu.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber  yakni Thamrin Ali Ibrahim (National Project Leader Literasi Digital Kominfo RI–KFI) sebagai keynote speaker, Penggiat Budaya Rinto Taib, Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Maluku Utara Wendi Wambes, dan Penulis Buku Syafitri Zahra Togubu.

Dalam pemaparannya, Thamrin mengungkapkan bahwa skor literasi digital Maluku Utara hanya mencapai 3,18 dari skala 1 hingga 5. Angka ini merupakan yang terendah secara nasional, tertinggal dari rata-rata nasional yang berada di angka 3,49.

“Skor ini mencerminkan lemahnya kapasitas masyarakat dalam mengakses, memahami, serta menggunakan informasi digital secara optimal dan bertanggung jawab. Ini menjadi peringatan bahwa wilayah timur Indonesia masih tertinggal dalam kesiapan menghadapi tantangan era digital,” katanya.

Ia menambahkan, rendahnya skor ini disebabkan oleh belum meratanya akses internet, khususnya di daerah terpencil, pesisir, dan kepulauan.

“Kondisi geografis yang tersebar menjadi tantangan besar dalam pemerataan teknologi. Ketimpangan ini menciptakan jurang digital yang memisahkan masyarakat yang terhubung dengan teknologi dan yang masih terisolasi secara digital,” jelas Thamrin.

Rinto Taib menekankan pentingnya mengaitkan literasi digital dengan kekayaan budaya lokal. “Kita punya museum rempah. Dengan warisan budaya ini, kita bisa membangun model literasi digital yang khas dan relevan dengan identitas lokal,” ujarnya.

Sementara itu, Wendi Wambes menyampaikan bahwa AMSI telah menerbitkan modul literasi media sejak 2022 sebagai respon atas tantangan media sosial dan kemunculan teknologi kecerdasan buatan.

“Potensi produksi hoaks semakin besar. AMSI bersama Mafindo dan AJI terlibat dalam kegiatan cek fakta, meski dukungan untuk Maluku Utara masih terbatas, kami tetap berupaya menggerakkan inisiatif ini,” ujarnya.

Syafitri Zahra Togubu mengingatkan pentingnya pemanfaatan ruang digital untuk hal-hal positif.

“Ruang digital tidak akan negatif selama penggunanya menjadikannya sarana yang produktif. Faktanya, hari ini orang lebih gemar berjoget dibanding berkarya. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dan komunitas,” kata Syafitri, mengakhiri.

KBRN

Komentar