Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kembali menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap kawah bertekanan lemah. Asap tersebut teramati berwarna putih, berintensitas tebal, dan mencapai ketinggian 500–700 meter di atas puncak kawah pada Minggu (13/7/2025), sekitar pukul 06.00–12.00 WITA.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Herman Yosef S. Mboro, melaporkan pengendapan lava yang mengalir ke arah timur laut sejauh ±4.340 meter dari pusat letusan. Sementara itu, pengendapan lava ke arah barat–barat laut mencapai ±3.800 meter.
“Cuaca saat itu cerah hingga berawan, dengan angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara berkisar antara 30–31°C,” kata Herman dalam keterangannya, Minggu (13/7/2025).
Melihat kondisi tersebut, PPGA Lewotobi Laki-Laki meminta masyarakat di sekitar gunung dan para pengunjung/wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun. Dalam radius 6 km serta dalam sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 km dari pusat letusan.
“Masyarakat agar tenang dan mengikuti Arah Pemda. Serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” ucapnya.
Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Wilayah yang perlu diwaspadai antara lain Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
“Warga yang terdampak hujan abu diimbau untuk memakai masker. Atau penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik,” ucapnya.
Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur. Serta dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi di Bandung.
PVMBG juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat. Ini untuk memberikan informasi terbaru mengenai aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Komentar