Hamas Tuduh Penyerangan Israel Terhadap Warga Gaza yang Membawa Tepung adalah Kejahatan Keji

Timur Tengah22 Dilihat

Jalur Gaza – Gerakan perlawanan Hamas Palestina dengan keras mengecam keras tindakan militer Israel yang menargetkan seorang warga biasa yang membawa sekarung tepung di punggungnya di lingkungan Shuja’iyya di Kota Gaza sebagai “tindakan sadis dan brutal.”

“Pemandangan ini mendokumentasikan momen dari kejahatan kejam yang dilakukan setiap hari oleh tentara pendudukan fasis, yang menargetkan orang-orang yang kelaparan yang mencari makanan, di tengah blokade yang menyesakkan dan kelaparan sistematis yang diberlakukan oleh pemerintah penjahat perang Netanyahu selama hampir empat bulan,” kata kelompok yang bermarkas di Gaza itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu (29/6/2025).

Gerakan ini menyoroti bahwa rekaman serangan pesawat nirawak yang ditayangkan oleh saluran berita televisi Al Jazeera mengungkap “tindakan sadis dan brutal oleh pasukan kriminal yang tidak memiliki etika atau kemanusiaan, tanpa memperhatikan nilai atau hukum.”

Lebih lanjut disebutkan bahwa pasukan pendudukan Israel telah secara konsisten merenggut nyawa anak-anak, wanita, dan orang tua Palestina yang tidak bersalah sejak entitas Zionis itu didirikan pada tanggal 14 Mei 1948, dan pasukan tersebut telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang paling mengerikan.

Hamas menekankan bahwa kekejaman yang sedang berlangsung dan tak tertandingi, yang melibatkan penargetan sistematis terhadap warga sipil yang kelaparan dan pembantaian tanpa henti terhadap warga sipil di Jalur Gaza, mengharuskan masyarakat internasional, lembaga-lembaganya, dan hati nurani kolektif manusia mengambil tindakan tegas untuk menghentikan tindakan-tindakan ini dan membawa para pelaku fasis ke pengadilan di pengadilan internasional.

Pihak berwenang setempat mengatakan pada hari Sabtu bahwa sedikitnya 66 anak Palestina telah meninggal akibat kekurangan gizi akut di Jalur Gaza di bawah blokade Israel sejak Oktober 2023.

Kematian tersebut menggambarkan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza, di mana Israel telah memberlakukan pengepungan sejak dimulainya perang genosida yang sedang berlangsung pada 7 Oktober 2023, yang memperketat pembatasan bantuan dan bahan bakar.

Kematian terbaru termasuk tiga bayi yang meninggal karena kekurangan gizi dan kekurangan obat-obatan minggu ini.

Setidaknya 56.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan 133.419 orang lainnya terluka dalam serangan brutal Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri urusan militer Yoav Gallant, dengan alasan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di wilayah pesisir yang terkepung.

Sumber: Presstv

Komentar