Harga Cabai Rawit Merah Dipasar Tradisional Kota Ternate Masih Tinggi

Ternate, HarianMalut – Tingginya harga bahan pokok, salah satunya harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Kota Ternate mulai dikeluhkan warga. Pasalnya, warga merasa tingginya harga komoditas ini menyulitkan daya beli mereka, terutama di bulan Ramadan.

Sejak memasuki tahun 2025, harga cabai rawit di Ternate melonjak signifikan, salah satunya di Pasar Barito, Kelurahan Gamalama, Kota Ternate. Harga per kilonya sempat menembus Rp150 ribu, dan saat ini menjadi Rp130 ribu per kilogramnya.

“Harga rica nona (cabai rawit) masih mahal. Tapi karena kebutuhan jadi terpaksa harus tetap beli,” kata Nona, salah satu pembeli, warga Kelurahan Soa, di Ternate, Selasa (18/3/2025).

Tingginya harga cabai ini membuat daya beli masyarakat cenderung menurun. Biasanya, per minggu warga membeli cabai rawit per satu kilogram, kini harus menurunkan takaran kilogramnya.

“Saya biasa beli satu kilo, tapi sekarang cuma bisa beli sepertiga kilo. Syukur-syukur kalo bisa beli setengah kilo,” ujar Nona.

Gode, salah satu pedagang di Pasar Barito mengaku harga komoditas cabai dan sejenisnya mulai naik sejak dua bulan lalu. Namun, dibanding harga awal tahun, saat ini harga cabai cenderung turun.

“Baru sekitar tiga hari lalu harga cabai rawit Rp130 ribu per kilogram. Sebelumnya per kilo kami jual Rp150 ribu,” ucap Gode, pedagang cabai asal Gorontalo ini.

Tak hanya cabai rawit, harga jenis cabai lainnya juga cenderung masih tinggi. Misalnya, cabai keriting yang rata-rata dijual pedagang Rp70 ribu per kilogram.

Sementara, harga tomat berkisar Rp20-24 ribu per kilo. Bawang merah Rp60 ribu, bawang putih Rp50-55 ribu, serta lemon ikan Rp15 ribu per kilogram.

“Ini stok setiap hari terus masuk. Semoga menjelang lebaran Idulfitri harganya tidak melonjak lagi,” kata Gode, berharap.

KBRN

banner 250250

Komentar