Iran Mengecam Serangan Israel yang Terbaru Terhadap Yaman

Timur Tengah83 Dilihat

Teheran – Kementerian Luar Negeri Iran dengan keras mengecam serangan baru rezim Israel terhadap infrastruktur sipil Yaman dan impunitas Tel Aviv yang berkelanjutan atas kekejaman yang dimungkinkan melalui dukungan Amerika yang tak tergoyahkan.

Juru bicara kementerian, Esmaeil Baghaei, menyampaikan kecaman tersebut pada Senin (7/7/2025) setelah rezim melakukan sedikitnya 20 serangan udara terhadap beberapa titik utama di provinsi al-Hudaydah di Yaman barat, termasuk Pembangkit Listrik Ras al-Khatib di provinsi tersebut.

Serangan itu, katanya, menandai kelanjutan agresi militer rezim terhadap target-target sipil yang sangat penting secara ekonomi di seluruh negara Jazirah Arab seperti pelabuhan, bandara, dan fasilitas penyimpanan makanan.

Ia menyerukan diakhirinya kelambanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menghadapi kekejaman mencolok yang telah berani dilakukan oleh rezim tersebut atas dukungan politik penuh Amerika Serikat dan beberapa negara Barat lainnya.

Dukungan tersebut juga mendorong rezim tersebut merasa yakin tidak akan dihukum, meskipun mereka melakukan kejahatan mematikan lainnya di seluruh kawasan Asia Barat, Baghaei menambahkan.

Ia mengutip perang genosida yang dilakukan rezim pada Oktober 2023 hingga sekarang terhadap Jalur Gaza dan contoh agresi genosida lainnya di seluruh wilayah pendudukan sebagai contoh.

“Semua pemerintah regional dan global memiliki tanggung jawab hukum dan moral untuk menghadapi genosida di Palestina yang diduduki dan meminta pertanggungjawaban pejabat rezim tersebut atas kejahatan kejam mereka.”

Baghaei mengutuk ‘agresi teroris’ Israel terhadap Lebanon

Dalam konteks yang sama, juru bicara itu mengecam pelanggaran berkelanjutan oleh rezim Israel terhadap perjanjian gencatan senjata yang dicapai tahun lalu untuk mengakhiri lebih dari setahun serangan mematikan yang meningkat terhadap Lebanon.

Serangan “teroris” tersebut merupakan pelanggaran terbuka terhadap kedaulatan nasional dan integritas teritorial suatu negara merdeka, pelanggaran hukum internasional, dan agresi langsung yang menargetkan warga sipil Lebanon dan vitalitas ekonomi bangsa.

Ia mencatat bahwa serangan itu sengaja dilakukan bersamaan dengan upaya Lebanon untuk meningkatkan pariwisata selama musim panas sebagai sarana memulihkan kerusakan yang telah disebabkan oleh serangan Tel Aviv.

Hal ini, katanya, “menunjukkan bahwa rezim Zionis berniat untuk mengganggu stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat Lebanon lebih jauh lagi.”

Baghaei kembali mencela masyarakat internasional dan organisasi internasional atas kelambanan mereka dalam menghadapi kejahatan tersebut, dan memperingatkan tentang implikasi ambisi ekspansionis Tel Aviv terhadap keamanan dan stabilitas regional.

Sumber: Presstv.ir

Komentar