Palestina – Setidaknya lima warga sipil Palestina, termasuk empat anak-anak dari keluarga yang sama, tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di Jalur Gaza selatan.
Kantor berita Palestina WAFA melaporkan pada Minggu (6/7/2025) bahwa empat saudara kandung, Yazan, 12, Amjad, 10, Muhannad, 7, dan Mohammad Fahd Abu al-Khair, 6, termasuk di antara korban serangan Israel yang menghantam tenda mereka di provinsi Khan Yunis.
Beberapa orang juga terluka dalam serangan itu dan dibawa ke rumah sakit Nasser, tambah laporan itu.
Pada hari Sabtu (5/7/2025), pemboman gencar Israel menewaskan sedikitnya 78 warga Palestina di Gaza.
Serangan Israel tersebut menargetkan, antara lain, sebuah sekolah yang dikelola PBB dan sebuah bangunan perumahan di Kota Gaza, serta di dekat titik distribusi bantuan yang dioperasikan oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) kontroversial yang didukung Israel-AS di provinsi Rafah selatan.
Lebih dari 700 warga Palestina tewas saat mencari bantuan di Gaza
Juga pada Sabtu (5/7/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 743 warga Palestina tewas dan lebih dari 4.891 lainnya terluka selama beberapa minggu terakhir saat mencari bantuan di lokasi GHF.
Minggu lalu, lebih dari 100 LSM dalam sebuah pernyataan bersama menuntut penutupan GHF segera, dengan mengatakan bahwa skema tersebut memaksa dua juta orang ke dalam “zona yang penuh sesak dan termiliterisasi, di mana mereka menghadapi tembakan senjata api dan korban massal setiap hari.”
“Saat ini, warga Palestina di Gaza menghadapi pilihan yang mustahil: kelaparan atau berisiko ditembak saat berusaha mati-matian untuk mendapatkan makanan guna menghidupi keluarga mereka,” imbuh mereka.
Israel kirim tim ke Qatar untuk perundingan gencatan senjata
Sabtu (5/7/2025) malam, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan tim negosiasi akan melakukan perjalanan ke Qatar pada hari Minggu untuk membicarakan proposal yang melibatkan gencatan senjata Gaza selama 60 hari.
Namun, laporan itu mencatat bahwa perubahan yang diminta kelompok perlawanan Hamas Palestina terhadap proposal Qatar “tidak dapat diterima oleh Israel”.
Pengumuman tersebut menyusul pernyataan Hamas bahwa pihaknya telah memberikan tanggapan “positif ” terhadap usulan gencatan senjata dan siap untuk mengadakan pembicaraan mengenai pelaksanaan kesepakatan tersebut.
Israel melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan operasi bersejarahnya terhadap entitas pendudukan sebagai balasan atas meningkatnya kekejaman rezim tersebut terhadap rakyat Palestina.
Rezim Tel Aviv sejauh ini gagal mencapai tujuan yang dideklarasikannya untuk melenyapkan Hamas dan membebaskan tawanan di Gaza, meskipun telah membunuh 57.338 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 135.957 lainnya.
Sumber: Presstv.ir












Komentar