HarianMalut, Makkah – Senyum bahagia dan rasa haru terpancar dari jemaah calon haji Indonesia usai menerima kartu nusuk. Kartu ini menjadi semacam “paspor perhajian” untuk mengakses lokasi dan layanan perhajian, seperti di Masjidil Haram serta Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Seperti yang disampaikan Heni Lismarawati, jemaah asal Kabupaten Pemalang yang tergabung dalam kloter 18 Embarkasi Solo (SOC 18) Ia merasa aman dan tak perlu cemas untuk beribadah.
“Dengan kartu Nusuk ini saya dapat menjalani ibadah haji dengan tenang, aman dan nyaman. Saya dapat leluasa beriadah di Masjidil Haram, tanpa khawatir oleh pemeriksaan petugas Saudi yang ketat,” kata Heni kepada Media Center Haji (MCH), Minggu (25/5/2025).
Ungkapan serupa disampaikan jemaah haji Bagus Purwoko (56). “Senang banget, ini yang sudah lama saya tunggu-tunggu. Buat pergi ke Masjidil Haram,” katanya, bersyukur.
“Kita tidak perlu cemas untuk masuk ke Masjidil Haram. Karena kita sudah punya kartu nusuk ini,” ucapnya.
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief pun merasakan bahagia melihat senyum jemaah saat menerima kartu nusuk. Ia berpesan agar kartu tersebut dijaga dengan baik agar tidak hilang.
“Ini dijaga ya bapak ibu biar tidak hilang. Sehingga bisa beribadah dengan lancar,” kata Hilman, saat membagikan kartu Nusuk ke jemaah di Hotel 502, Wilayah Raudhah, Makkah.
Ia memastikan, PPIH Arab Saudi terus melakukan percepatan penerbitan dan distribusi kartu Nusuk bagi jemaah. Salah satunya, dengan intensif berkoordinasi dengan Syarikah dan otoritas Arab Saudi.
Menurutnya, kartu nusuk ini sangat penting dan sangat dinantikan oleh para jemaah yang sudah di Makkah. “Kartu nusuk ini tentu akan membuat jemaah lebih tenang beribadah, terutama di Masjidil haram,” kata Hilman Latief saat membagikan kartu Nusuk ke jemaah di Hotel 502, Wilayah Raudhah, Makkah.
Hilman mengatakan, pendistribusian kartu nusuk semakin hari semakin bertambah. “Alhamdulillah sejak kemarin kekurangan kartu nusuk ini semakin hari semakin kecil,” ujarnya.












Komentar