HarianMalut, Makkah – Dalam kondisi cuaca panas yang sedang memuncak tersebut, jamaah menghadapi ancaman dehidrasi dan heat stroke. Terlebih, setelah menempuh perjalanan jauh dari Madinah.
Dehidrasi atau kekurangan cairan dan heat stroke bisa dicegah dengan mudah oleh jamaah haji. Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, dokter Edi Supriyatna memberikan tips yang dapat dilakukan secara mandiri oleh jamaah haji.
“Cara mengantisipasinya tetap jamaah haji itu harus minum. Yakni, minum 200 mililiter per jam,” kata Edi di kantor KKHI Makkah di Syisyah Janubiyah, ditulis Rabu (14/5/2025).
Persoalannya, kata Edi, jamaah haji punya kekhawatiran akan sering buang air kecil ketika sering minum. Problem ini juga perlu dihindari mengingat ibadah haji merupakan rangkaian ibadah panjang dan lokasi toilet juga tak bisa dijangkau seketika itu.
“Nah, minumnya agar tidak dia sering buangan kecil, maka minumnya 4 teguk per 10 menit. Itu tidak akan sering buang air kecil kalau seperti itu, jadi ini penting diketahui oleh jamaah haji,” katanya, mengungkapkan.
Menurutnya, dehidrasi tidak memandang usia, terutama bagi jamaah yang mengidap comorbid atau penyakit bawaan. Bahkan, gejala lanjutan dari dehidrasi ialah heat stroke atauserangan panas sehingga suhu tubuh naik drastis dan tidak bisa mendinginkan secara normal.
“Head stroke juga kan faktornya karena cuaca. Jadi head stroke misalkan kena paparan panas secara langsung, jamaah bisa mencegahnya dengan membawa payung ketika keluar hotel,” ujarnya.
Kondisi kesehatan tersebut biasanya memuncak ketika jamaah melaksanakan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Karena jamaah akan lebih banyak berada di luar ruangan dengan paparan panas langsung.
KBRN












Komentar