Kemensos Terus Matangkan Sekolah Rakyat di Maluku Utara

HarianMalut, Ternate – Kementerian Sosial RI terus mempercepat persiapan operasional Sekolah Rakyat di Provinsi Maluku Utara. Melalui Sentra Wasana Bahagia Ternate, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proses renovasi dua gedung sekolah tengah berjalan untuk menyambut tahun ajaran baru 2025.

Sekolah Rakyat pertama di Malut akan berlokasi di Sentra Wasana Bahagia, Kota Ternate, dengan jenjang pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sementara itu, sekolah kedua yang akan menyelenggarakan jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) dipusatkan di Kota Sofifi, tepatnya di bekas gedung Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang selama ini tidak dimanfaatkan.

“Gedung sudah siap dan tahun ini akan langsung beroperasi. Di Ternate, kami menyiapkan siswa kelas 1 SMP, sedangkan di Sofifi bisa menampung siswa untuk jenjang SMA,” ujar Kepala Sentra Wasana Bahagia, Osep Mulyani, saat meninjau lokasi pembangunan, Kamis (15/5/2025).

Dalam kunjungan tersebut, tampak para pekerja tengah melakukan renovasi pada asrama siswa dan guru, serta ruang-ruang kelas yang akan digunakan dalam waktu dekat. Renovasi ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan kelayakan belajar bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin ekstrem.

Sekolah Rakyat merupakan inisiatif strategis pemerintah dalam menuntaskan kemiskinan, sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Penuntasan Kemiskinan. Konsep bangunan dan fasilitas dirancang oleh Kementerian PUPR sebagai prototype nasional, sehingga setiap unit sekolah di seluruh Indonesia akan mengusung standar bangunan dan layanan yang sama.

Tak hanya di Ternate dan Sofifi, pengembangan tahap kedua Sekolah Rakyat di Maluku Utara juga mulai dipersiapkan. Pemerintah Provinsi Malut bersama Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara telah menyatakan kesiapan menyediakan lahan antara 5 hingga 10 hektare. Rencananya, pembangunan fisik untuk pengembangan tahap dua akan dimulai tahun ini dan ditargetkan dapat beroperasi pada 2026.

Saat ini, pendaftaran siswa telah dibuka dan proses verifikasi tengah dilakukan untuk memastikan hanya keluarga miskin ekstrem yang menjadi sasaran penerimaan.

“Kita ingin memastikan program ini tepat sasaran. Maka proses seleksi betul-betul kami perketat agar yang diterima benar-benar mereka yang membutuhkan,” ucap Osep.

KBRN

Komentar