HarianMalut, Madinah – Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menerjunkan dokter spesialis untuk visitasi langsung ke hotel-hotel tempat jemaah calon haji menginap. Hal itu memperkuat sistem deteksi dini dan layanan spesialis menghadapi tantangan cuaca ekstrem.
Kepala Bidang Kesehatan Daker Madinah, dokter Muhammad Imran mengatakan, sistem kesehatan jemaah kini tidak hanya mengandalkan dokter dan perawat di tiap kloter. Namun, diperkuat dengan tim visitasi dari dokter spesialis.
“Kami menurunkan dokter spesialis penyakit dalam, jantung dan paru ke hotel-hotel. Hal ini sebagai Langkah deteksi dini kasus berisiko tinggi,” kata Imran kepada Media Center Haji, di KKHI Madinah, Arab Saudi, ditulis Selasa (13/5/2025).
KKHI juga menyiapkan ruang UGD, observasi, rawat inap, serta fasilitas khusus. Utamanya untuk pasien dengan gejala demensia ringan.
“Jika ada kondisi darurat, jemaah bisa langsung dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Di mana tanpa harus transit di KKHI,” katanya, menerangkan.
KKHI juga menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan terstandardisasi. Baik di KKHI Makkah maupun Madinah.
Fasilitas ini dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD) untuk penanganan kasus emergensi, ruang observasi untuk pemantauan kondisi jemaah. Kemudian, ambulans untuk transportasi medis, serta ruang rawat inap umum dan ruang rawat inap khusus bagi pasien dengan masalah kejiwaan.
Ketiga, optimalisasi sistem rujukan kegawatdaruratan. KKHI telah bekerja sama dengan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk memastikan kelancaran rujukan kegawatdaruratan bagi jemaah yang membutuhkan perawatan lanjutan dan intensif.
Keempat, melibatkan secara aktif ketua regu dan rombongan melalui petugas kesehatan haji. “Pentingnya peran aktif ketua regu dan rombongan dalam mengawasi kondisi kesehatan anggota jemaahnya, terutama mereka yang rentan,” kata Imran.
Kemudian, kelima menggencarkan edukasi Kesehatan. Utamanya di tengah cuaca ektreem yang terjadi di Madinah dan Makkah, Arab Saudi.
KBRN
Komentar