Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mempelajari surat dari Kementerian UMKM yang meminta dukungan perjalanan untuk istri Menteri UMKM Maman Abdurahman. Surat tersebut berisi permintaan pendampingan enam Kedutaan Besar (Kedubes) selama kunjungan istrinya, Agustina Hastarini ke Eropa.
“KPK masih mempelajari dokumen-dokumen yang kemarin telah disampaikan oleh Pak Menteri UMKM. Jika memang dibutuhkan informasi ataupun klarifikasi tambahan, KPK akan meminta keterangan-keterangan tersebut,” kata Jubir KPK, Budi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa (8/7/2025).
Budi mengatakan, pemberian fasilitas yang diterima oleh pejabat negara bisa membuat potensi timbulnya konflik kepentingan. Apalagi, kata Budi, fasilitas tersebut malah diberikan kepada keluarga pejabat negara.
“KPK terus mengimbau para pejabat publik, kepada para penyelenggara negara untuk menghindari potensi-potensi gratifikasi, potensi konflik kepentingan. Modusnya tidak hanya bisa diberikan kepada yang bersangkutan, tapi modus-modus seperti itu bisa melalui keluarga, kerabat,” ujarnya.
Maman telah mendatangi gedung KPK untuk memberikan klarifikasi seputar isu tersebut. Maman diterima oleh Deputi Bidang Informasi dan Data (INDA) KPK, Eko Marjono.
Dia mengatakan, tujuan istrinya pergi ke Eropa untuk menemani anaknya dalam rangka mengikuti pertandingan misi budaya. “Berangkat ke sana 27 orang anak-anak muda, anak-anak kita yang dengan segala harapan besar ingin berprestasi buat bangsa,” ucapnya menjelaskan.
Maman menegaskan, kepergian sang istri dan anak tidak menggunakan uang negara. Kedatangannya ke KPK sekaligus menyerahkan dokumen perjalanan.
“Saya sampaikan Rp1 pun tidak ada uang dari negara, Rp1 pun tidak ada uang dari pihak lainnya. Saya tunjukkan dan saya sampaikan dokumen-dokumen pembayaran tiket langsung dari rekening pribadi istri saya,” katanya.
Surat berkop Kementerian UMKM terkait kunjungan istri Menteri UMKM ke sejumlah negara di Eropa viral. Dokumen itu viral karena meminta pendampingan dari beberapa kantor Kedutaan Besar untuk kegiatan misi budaya yang diikuti oleh Agustina.
Surat bertanggal akhir Juni 2025 itu menyebutkan rencana kunjungan Agustina ke beberapa kota. Kotanya Istanbul, Pomorie, Sofia, Amsterdam, Brussels, Paris, Lucerne, dan Milan selama dua pekan, 30 Juni hingga 14 Juli.
Surat tersebut juga memohon dukungan dan pendampingan dari beberapa perwakilan diplomatik Indonesia selama kegiatan berlangsung. Nama Menteri Maman Abdurrahman juga tercantum sebagai pihak tembusan bersama dua pejabat dari Kementerian Luar Negeri.
Sumber: KBRN
Komentar