Jakarta, HarianMalut – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menyatakan program penguatan koperasi bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengingat badan usaha ini menjadi salah satu pilar penting ekonomi nasional.
Ia mengatakan lembaga yang dipimpinnya telah menetapkan tiga prioritas program untuk penguatan koperasi. Yakni digitalisasi dan penguatan kelembagaan, penyelesaian permasalahan dan pengawasan, serta peningkatan dan partisipasi berkoperasi.
“Beberapa koperasi lokal dan internasional sukses menjadi contoh pengelolaan dan pengembangan usaha. Korporatisasi koperasi juga diyakini akan meningkatkan peran koperasi, khususnya dalam pengelolaan sektor minerba dan program-program pemerintah seperti program pupuk bersubsidi dan MBG,” kata Menkop dalam keterangannya, Kamis (27/02/2025).
Dia menjelaskan, ketiga program tersebut didukung oleh 16 program kerja yang mencakup berbagai sektor. Pemerintah saat ini juga fokus pada revisi UU Perkoperasian untuk menciptakan kerangka hukum yang lebih kuat dan adaptif bagi koperasi modern.
Lebih lanjut, pengembangan komoditas unggulan lokal melalui koperasi juga menjadi fokus pihaknya. Ini dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi daerah.
“Kerja sama antara Kementerian Koperasi dan pemerintah daerah sangat penting. Ini untuk mencapai tujuan ini,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP) 2025-2045 menempatkan transformasi ekonomi sebagai prioritas. Koperasi, khususnya di sektor produksi dan industri pengolahan, diproyeksikan berperan besar pada peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Data tahun 2024 menunjukkan tren positif perkembangan koperasi. Tercatat 131.617 unit koperasi aktif dengan 29 juta anggota, aset Rp293 triliun, dan volume usaha Rp214 triliun,” ucapnya.
Pemerintah, kata Budi Arie, berupaya meningkatkan angka ini melalui sinergi berbagai pihak. Ini untuk optimalisasi sumber daya dan peningkatan daya saing. (KBRN/BAM)