Ternate, HarianMalut – Nilai ekspor Provinsi Maluku Utara pada bulan Februari 2025 sebesar US$ 815,12 juta atau setara Rp13,36 triliun. Angka ini tercatat mengalami penurunan sebesar 24,29 persen dari Januari 2025 yang sebesar US$ 1.076,64 atau setara Rp17,69 triliun.
“Nilai Ekspor Februari mengalami penurunan secara bulanan, namun naik secara tahunan,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, Senin (17/3/2025). Penurunan nilai ekspor secara bulanan disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor pada seluruh komoditas, yaitu Logam Dasar Lainnya (HS 81), Nikel (HS 75), dan lainnya.
Menurut komoditas, Besi dan Baja (HS 72) masih memberikan share ekspor terbesar pada nilai ekspor Maluku Utara dengan kontribusi sebesar 64,53 persen. Menyusul di bawahnya komoditas Nikel (HS 75) dengan nilai 30,92 persen.
Berikutnya adalah komoditas Bahan Kimia Anorganik (HS 28) sebesar 4,00 persen, Kayu, Barang dari Kayu (HS 44) 0,30 persen, dan Logam Dasar Lainnya (HS 81) 0,25 persen. Negara tujuan ekspor asal barang Maluku Utara adalah Tiongkok, India dan Jepang.
Sementara itu, di periode yang sama BPS mencatatkan kenaikan pada nilai impor Maluku Utara. Pada Februari 2025, nilai impor Maluku Utara adalah US$ 301,54 juta atau setara Rp4,94 triliun.
Angka ini naik 31,08 persen dibanding Januari 2025 yang sebesar US$ 230,04 atau setara Rp3,78 triliun). “Nilai impor Februari mengalami peningkatan secara bulanan, namun menurun secara tahunan,” ucap Nurhidayat.
Peningkatan nilai impor disumbang oleh meningkatnya nilai impor pada sebagian sesar komoditas impor. Seperti Benda-benda dari Batu, Gips dan Semen (HS 68), Perabot, Penerangan Rumah (HS 94), dan lainnya.
Adapun terdapat sejumlah komoditas yang menyumbang tingginya share impor Maluku Utara pada Februari. Komoditas teratas pada share impor Maluku Utara adalah Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) yang berperan sebesar 23,53 persen.
Menyusul di bawahnya Garam, Belerang, Kapur (HS 24) sebesar 15,31 persen, Bahan Bakar Mineral (HS 27) 14,25 persen. Mesin/Peralatan Listrik (HS 85) sebesar 10,26 persen, Bahan Kimia Anorganik (HS 28) 9,99 persen serta sejumlah komoditas lainnya.
“Pangsa impor Maluku Utara pada Februari yaitu Tiongkok, Jepang, Uni Emirat Arab dan berapa negara lainnya,” kata Nurhidayat, mengakhiri.
KBRN
Komentar