Pendidikan Kaum Pinggiran Jadi Sorotan Prodi S2 IPS Unkhair Ternate

Ternate, HarianMalut – Program Studi S2 Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, menggelar kegiatan wisata ilmiah yang berlangsung di Tolire Cafe, Kelurahan Takome, Ternate Barat, seperti dilansir rri.co.id pada Senin (5/5/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa S2 IPS yang berjumlah 15 orang, serta menghadirkan para pemateri yaitu Syahril Muhammad, Irwan Djumat, Jusan Hi Yusuf, Mohtar Kamisi, dan Rustam Hasim.

Ketua Program Studi S2 Ilmu Pengetahuan Sosial Unkhair, Rustam Hasim, dalam paparannya menyoroti berbagai persoalan pendidikan di wilayah pinggiran Maluku Utara.

Ia menekankan bahwa salah satu kendala utama adalah akses jarak dan transportasi. “Banyak wilayah pinggiran yang sulit dijangkau karena minimnya sarana transportasi antar pulau. Bahkan, di beberapa pulau hanya terdapat satu sekolah untuk tingkat dasar hingga menengah,” kata Rustam.

Menurutnya, keterbatasan infrastruktur, sarana dan prasarana, serta tenaga pengajar yang berkualitas menjadi penyebab utama sulitnya akses terhadap pendidikan yang layak.

“Kualitas guru juga belum merata. Banyak guru kurang terampil dalam mengajar dan kesejahteraan mereka belum optimal, sehingga berdampak pada motivasi dalam memberikan layanan pendidikan yang baik,” lanjutnya.

Rustam juga menyoroti ketimpangan perhatian pemerintah, yang dinilai lebih fokus pada wilayah-wilayah dekat pusat pemerintahan. Akibatnya, daerah terpencil kerap terabaikan dalam alokasi sumber daya dan kebijakan pendidikan.

“Hal ini menyebabkan kesenjangan kualitas dan akses pendidikan yang merata menjadi masalah mendesak. Maka dari itu, muncul tawaran solusi seperti pendekatan Pendidikan Ala SL (Sekolah Lapangan),” jelasnya.

Meski begitu, Rustam mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang telah memberikan perhatian khusus pada pendidikan masyarakat pinggiran melalui berbagai program, seperti pendidikan gratis bagi siswa SMA, SMK, dan SLB negeri.

“Inisiatif ini bertujuan meringankan beban ekonomi keluarga, memperluas akses pendidikan, dan menyiapkan SDM yang unggul. Fokus pembangunan SDM di wilayah pinggiran adalah langkah strategis dalam menciptakan pemerataan pendidikan,” ujar Rustam, mengakhiri.

KBRN

Komentar