Pengedaran Uang Rupiah di Maluku Utara Terkendala Geografis

HarianMalut, Ternate – Pengedaran uang rupiah di Maluku Utara memiliki sejumlah kendala. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara, Dwi Putra Indrawan, mengungkapkan salah satu kendalanya adalah kondisi geografis.

Secara umum, kondisi geografis Indonesia yang terdiri lebih dari 14.000 pulau menyulitkan distribusi uang. Belum lagi, dengan keterbatasan infrastruktur menyebabkan sulitnya distribusi uang di tengah keterbatasan moda transportasi, kondisi cuaca ekstrem, dan konektivitas antar wilayah.

“Di luar faktor geografis, keberagaman tingkat pendidikan masyarakat, juga turut memengaruhi perilaku dalam memperlakukan uang. Banyak uang tidak layak edar ditemukan karena perilaku melipat uang, menstaples, atau membasahi uang,” kata Dwi Putra Indrawan, Rabu (12/6/2025).

Kondisi tersebut pun mendorong pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya merawat Rupiah. Untuk menjawab itu, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak.

Salah satunya, dalam beberapa tahun terakhir Bank Indonesia telah menjalin kerja sama dengan TNI Angkatan Laut. Kerja sama ini pun terus diperkuat guna memberikan dampak positif dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Teranyar, di Maluku Utara, Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI AL menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB). Ekspedisi yang berlangsung pada 11-17 Juni 2025 tersebut mendistribusikan uang layak edar ke pulau-pulau kategori 3T (terluar, terdepan, terpencil).

Menggunakan KRI Tatihu 835, kapal milik TNI AL, ekspedisi ini menyinggahi 5 pulau di Maluku Utara, meliputi Sanana, Taliabu, Bacan, Obi, dan Batang Dua. Kegiatan ini merupakan salah satu bukti komitmen Bank Indonesia dalam memperluas jangkauan pelayanan kas dan memperkuat literasi masyarakat tentang Rupiah melalui sinergi yang inklusif dan berkelanjutan.

Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan di Iima pulau yang dikunjungi di antaranya, layanan penukaran uang baru kepada masyarakat (Clean Money Policy.) Dengan modal kerja estimasi sebesar Rp4 miliar, Edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah kepada masyarakat, dan kegiatan lainnya yang mendukung eksistensi Rupiah.

“Upaya ini merupakan bagian dari ikhtiar bersama dalam membangun Indonesia Maju, dari kota hingga ke pelosok negeri,” ucap Dwi, mengakhiri.

KBRN

Komentar