Perbedaan Penetapan Awal Ramadan dan Lebaran Idul Fitri Adalah Istimewah Dalam Islam

Jakarta, HarianMalut – Bulan Suci Ramadan adalah momen paling ditunggu umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Itu karena pada Ramadan Allah memberikan keistimewaan tersendiri.

Sebagian besar publik menunggu pelaksanaan puasa pada Ramadan 1446 H atau 2025, setelah pemerintah melaksanakan sidang isbat dan menentukan 1 Ramadhan jatuh pada Sabtu (1/3/2025). Muhammadiyah, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Majelis Ualama Indonesia (MUI) serta organisasi islam lainnya kali ini ikut serta menentukan awal Ramadan dengan metode hisab dan puasa dimulai Sabtu, dengan tarawih pertama pada Jumat malam.

Meski terasa indah bila awal puasa dilakukan bersamaan, jika nanti terjadi perbedaan tetap harus dihormati. Sebab, perbedaan penetapan awal dan akhir puasa bukan peristiwa baru.

Dalam 25 tahun terakhir, tercatat setidaknya lima kali perbedaan antara pemerintah dan Muhammadiyah dalam menetapkan awal Ramadan dan Idulfitri. Itu belum menghitung dengan perbedaan penetapan awal dan akhir Ramadan dari kelompok lain.

Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah dalam kehidupan, termasuk dalam pemahaman dan praktik agama Islam. Perbedaan ini, jika disikapi dengan bijak, bukanlah sumber perpecahan, melainkan rahmat yang memperkaya pemahaman kita tentang Islam.

“Kita berharap apapun putusan sidang isbat nanti dalam menentukan lebaran idul fitri, baik berjalan bersamaan ataupun terjadi perbedaan dengan, pelaksanaan puasa dapat berjalan khusyuk. Demi mengejar amalan puasa untuk mendapatkan pahala yang berlipat ganda pada lebaran nanti, amin,” ujar salah satu peserta sidang isbat Kholil Anwar di Jakarta, Jumat (28/02/2025).  (BAMBANG/KBRN)