Ambon, HarianMalut – PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) berhasil menghadirkan listrik 24 jam pada lima pulau di daerah operasionalnya. Salah satunya di Kepulauan Banda.
Selanjutnya Kabupaten Maluku Tengah; ada Pulau Sjahrir, Ay, Rhun dan Pulau Hatta. Sementara satu lainnya di Pulau Buano, Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula menyebutkan, saat ini kelistrikan disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang dibangun di tiap-tiap pulau tersebut. PLN mengoperasikan PLTD Pulau Sjahrir yang telah dibangun terlebih dahulu, bersamaan dengan peresmian di pulau lainnya.
“Masing-masing PLTD memiliki Kapasitas yang berbeda-beda. Melalui peresmian ini, setidaknya 2.625 pelanggan kini bisa menikmati listrik 24 jam,” ujar Awat, Sabtu (1/3/2025).
“Dengan rincian, 34 pelanggan di Pulau Sjahrir, 391 pelanggan di Pulau Ay, 405 pelanggan di Pulau Rhun, 165 pelanggan di Pulau Hatta dan 1.630 pelanggan di Pulau Buano”, ujarnya menjelaskan.
Awat menyatakan, penyalaan listrik 24 jam ini juga sebagai bentuk hadirnya negara bagi masyarakat. Terutama pada daerah kepulauan yang dilatarbelakangi dengan kesulitan akses keterhubungan, dimana kelima pulau ini memiliki fasilitas umum yang dapat dioptimalkan dengan adanya listrik 24 jam ini.
“Untuk diketahui, baik di Pulau Sjahrir, Ay, Rhun dan Pulau Hatta, maupun Pulau Buano ini memiliki fasilitas umum seperti sekolah dan puskesmas pembantu. Kebutuhan listrik untuk operasional fasilitas-fasilitas ini akan semakin mendorong kualitas hidup masyarakat pula, baik dari sisi pendidikan maupun kesehatan,” terangnya.
Selain itu, Awat turut mengakui potensi alam yang dimiliki daerah kepulauan ini. Misalnya Pulau Ay, dengan potensi pertaniannya diketahui telah menjadi tumpuan pemenuhan kebutuhan masyarakat di Pulau Banda Neira. Hal ini sejalan dengan Program PLN dalam hal mendukung masyarakat untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas produktivitas pertanian.
“Hal ini bisa dimanfaatkan masyarakat dalam hal mengakses listrik sebagai sumber energi untuk menciptakan efisiensi dan mendorong peningkatan perekonomian,” ujar Awat melanjutkan.
Sementara potensi laut yang dimiliki kelima pulau ini juga dapat dikembangkan melalui program agar masyarakat bisa secara mandiri meningkatkan taraf hidupnya. “Kami berharap, listrik 24 jam ini tak hanya memberi terang di rumah-rumah warga, melainkan juga masa depan dengan kualitas hidup yang lebih,” ujar Awat mengakhiri. (KBRN/SALIM)