Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan hari ini di zona merah di level 6.892. Hingga pukul 10.20 WIB, IHSG turun 0,07 persen ke level 6.898.
IHSG Senin kemarin, ditutup naik 0,52, disertai dengan net sell (jual bersih) asing sebesar Rp271 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BMRI, BBCA, ICBP, BRMS, dan ANTM.
“IHSG berpotensi mencoba tembus level resistansi 6.900 setelah pengumunan tarif Trump dirilis. Tarif untuk Indonesia tidak berubah yakni 32 persen, sama seperti yg diumumkan April lalu,” kata Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Selasa (8/7/2025).
Menurut Fanny, jika IHSG gagal tembus level 6.900, maka IHSG berpotensi terkoreksi ke kisaran 6.780-6.850. Pengumuman Tarif Trump menjadi sentimen negatif bagi bursa global.
Bursa saham di Amerika Serikat maupun di kawasan Asia Pasifik terpantau melemah, setelah pengumuman tarif tersebut. Dow Jones Industrial Average turun 0,94 persen, S&P 500 terpangkas 0,79 persen dan Nasdaq Composite melemah 0,92 persen.
Pengumuman Trump mengenai tarif baru disampaikan melalui sejumlah unggahan di platform Truth Social. Unggahan itu berupa surat resmi kepada para pemimpin negara seperti Korea Selatan, Indonesia ,Jepang, Malaysia, Kazakhstan dan Afrika Selatan
“Tarif mulai berlaku 1 Agustus 2025, Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt menyatakan total 14 surat yang dikirim. Sisanya menyusul dalam beberapa hari ke depan,” ujar Fanny.
Saham-saham di AS yang anjlok setelah pengumuman tarif Trump antara lain saham Toyota Motor dan Honda Motor. Kedua saham tersebut langsung turun masing-masing 4 persen dan 3,9 persen.
Saham Tesla melemah hampir 7 persen, usai CEO Elon Musk mengumumkan rencana membentuk partai politik baru ‘America Party’. Keputusan Musk menimbulkan kekhawatiran investor terhadap fokus bisnis perusahaan.
Sumber: KBRN
Komentar