Rupiah Diperkirakan Masih Berisiko Melemah, Namun Masih Rp16.418 per dolar AS

banner 250250

Jakarta, HarianMalut – Nilai tukar rupiah dibuka naik terhadap dolar AS hari ini, tapi masih berisiko berbalik melemah. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah hari ini dibuka menguat ke posisi Rp16.418 per dolar AS

Sementara pada penutupan perdagangan Selasa kemarin rupiah berada di posisi Rp16.445 per dolar AS.  Penguatan rupiah karena indeks dolar yang terus melemah.

“Indeks dolar AS melemah ke kisaran 105,6 level yang belum pernah disentuh sejak awal Desember 2024.  Tekanan terhadap dolar AS ini disebabkan oleh penerapan tarif impor baru untuk Kanada, Meksiko dan Tiongkok,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra dalam analisisnya, Rabu (5/3/2025).

Menurutnya, mulai diberlakukannya tarif impor tersebut, menimbulkan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di AS. “Namun, meski implementasi tarif baru tersebut menekan dolar AS, bukan berarti nilai tukar emerging market leluasa menguat terhadap dolar,” ucapnya.

Ariston berpendapat nilai tukar emerging market masih berpeluang melemah terhadap dolar AS. Penyebabnya, status aset di emerging market adalah aset berisiko.

“Kenaikan tarif berpotensi menimbulkan perang dagang yang artinya bisa menyusutkan transaksi perdagangan global. Sehingga bisa mengganggu perekonomian negara-negara emerging market,” ujar Ariston.

Hari ini ada potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke area Rp16.500. Sedangkan potensi support di sekitar Rp16.400 per dolar AS.   (KBRN/AAD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *