Madinah, HarianMalut – Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Muchlis Hanafi memastikan, seluruh layanan jemaah berjalan lancar.
“Semua layanan mulai dari penyambutan, penempatan atau akomodasi, transportasi, konsumsinya, berjalan dengan baik,” kata Muchlis usai rapat koordinasi bersama Kadaker Madinah, Kadaker Bandara, seluruh kepala sektor, dan tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Senin malam (5/5) pukul 23.00 Waktu Arab Saudi.
Meski ada persoalan kecil, namun lanjut dia, dapat langsung diatasi oleh para petugas yang sigap dan berpengalaman.
“Mereka adalah tenaga-tenaga yang solid dan tahu betul bagaimana menangani persoalan di lapangan,” kata Muchlis yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Ibada Haji (PPIH) Arab Saudi ini.
Salah satu dinamika baru dalam penyelenggaraan haji 2025 yakni sistem kloter yang tidak lagi seragam. Khususnya dari sisi penyedia layanan.
Untuk pertama kalinya, satu kloter bisa terdiri dari jemaah yang berasal dari beberapa syarikah berbeda. “Saat ini ada delapan syarikah penyedia layanan,” ujarnya.
“Hampir semua kloter diisi jemaah dari berbagai syarikah. Dari 55 kloter awal yang kami data, hanya 13 yang utuh berasal dari satu syarikah,” katanya, mengungkapkan.
Syarikah adalah mitra resmi Pemerintah Arab Saudi yang bertugas memberikan layanan kepada jemaah haji. Termasuk akomodasi, konsumsi, transportasi, terutama saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Pada musim haji 2025, delapan syarikah yang ditunjuk meliputi: Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, Sana Mashariq, Rehlat & Manafea. Kemudian, Al Rifadah, Rawaf Mina, MCDC, dan Rifad.
Masing-masing melayani antara 11 ribu hingga 36 ribu jemaah. Sistem ini tentu membawa tantangan baru bagi koordinasi di lapangan.
“Ini menjadi dinamika yang harus cepat ditangani. Tapi Alhamdulillah, koordinasi kami dengan semua syarikah berjalan baik, dan jemaah tetap mendapat layanan yang layak,” ujarnya.
KBRN












Komentar