HarianMalut, Jakarta – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Dahniel Anzar Simanjuntak, mengungkapkan apresiasi pemerintah Kerajaan Saudi terhadap Indonesia. Menurutnya, pembentukan badan haji setingkat kementerian merupakan jawaban atas kebutuhan koordinasi skala besar.
“Langkah Presiden membentuk badan khusus haji sangat diapresiasi. Karena memperkuat mitra strategis pemerintah Saudi,” kata Dhniel dalam leterangan pers Badan Penhelenggara Haji, Rabu (11/06/2025).
Dahniel menegaskan kehadiran badan ini memunculkan harapan perbaikan pengelolaan haji secara menyeluruh dan terukur. Menurutnya, wacana pemotongan kuota haji Indonesia muncul akibat evaluasi penyelenggaraan tahun ini.
“Pemerintah Saudi menilai pengelolaan haji 2025 Indonesia semrawut. Sehingga muncul wacana pemotongan kuota sebesar lima puluh persen,” kata dia.
Dahniel juga menyatakan keputusan Presiden membentuk badan baru telah mengubah persepsi mitra Saudi secara signifikan. Dia berpendapat Kementerian Haji Saudi kini melihat harapan dari manajemen baru tersebut.
“Mereka melihat badan baru ini sebagai mitra yang profesional. Dan siap memperbaiki sistem penyelenggaraan haji Indonesia,” kata Dahniel.
Dahniel juga mengungkapkan seluruh ahli perhajian kini telah berhimpun di Badan Penyelenggara Haji tersebut. Menurutnya, ini memperkuat kepercayaan bahwa manajemen baru mampu menjawab tantangan dan ekspektasi.
Dia juga menyoroti pentingnya evaluasi dan koreksi diri dalam setiap kebijakan penyelenggaraan ibadah haji nasional. Ia menekankan bahwa menutupi kekurangan justru menghambat kemajuan dan transparansi yang diharapkan publik.
KBRN
Komentar