Senator Graal Dorong Industrialisasi Perikanan dan Pertanian di Malut

HarianMalut, Ternate – Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, R. Graal Taliawo, kembali melakukan agenda pengawasan di Provinsi Maluku Utara. Pengawasan yang telah dilakukan dalam beberapa hari terakhir ini merupakan yang keempat kalinya setelah ia terpilih sebagai anggota DPD RI.

Saat roadshow pengawasan di beberapa wilayah misalnya di Halmahera, sejumlah persoalan menjadi catatannya. Misalnya infrastruktur secara umum, pengembagan sektor perikanan, pertanian dan perkebunan yang menjadi fokusnya di Komite II.

Perihal infrastruktur, ada beberapa ruas jalan nasional yang menjadi perhatian Graal misalnya perlunya perawatan berkelanjutan. Meski diakuinya, kuantitas jalan nasional di Maluku Utara tak sesignifikan dibanding daerah lainnya di Indonesia.

“Saya kemarin dari Saketa menuju Matuting di Halmahera Selatan, itu ada banyak jalan yang berlubang. Dan jembatan pun banyak yang sudah agak rusak, itu kan perlu perbaikan,” kata Graal, saat pertemuan dengan awak media di Ternate, Jumat (13/6/2025).

Selanjutnya, di sektor perikanan. Kata Graal, hingga kini kebijakan pemerintah terkait industrialisasi perikanan di Maluku Utara belum berjalan dan itu menjadi tanggung jawabnya sebagai perwakilan daerah..

“Nah, itu menjadi tanggung jawab saya. Untuk mendorong pemerintah terkait agar bikin kebijakan yang bisa menghadirkan industrialisasi sektor perikanan kita di Maluku Utara,” ucap senator yang sebelumnya terkenal dengan politik gagasan itu.

Tak hanya itu, dari sisi pertanian dan perkebunan diakui Graal, pergerakan ke arah industrialisasinya masih minim. Namun demikian, belum lama ini, Ia membangun komunikasi dengan kementerian terkait di pusat untuk mengawal pembangunan industrialisasi pertanian dan perikanan di Maluku Utara.

“Saya minta supaya ketika mereka (kementerian terkait) merancang program untuk pertanian dan perikanan di Maluku Utara itu arah kepada industrialisasi. Tapi basisnya UMKM dan koperasi, karena itu yang saya lihat di kita masih kurang sekali,” kata Graal.

Industrialisasi dimaksud Graal adalah pengolahan komoditas pertanian dan perikanan menjadi beberapa produk turunan. Misalnya, kelapa tidak sekadar diolah menjadi kopra, tetapi bisa menjadi produk turunan lainnya.

Namun, untuk bergerak ke arah itu, Maluku Utara tentu harus memiliki industrinya tersendiri. “Secara umum, kelapa masih jadi kopra, belum bisa menjadi sampo dan segala macam, itu industrialisasinya.,” ujarnya.

“Atau kemudian kita bicara ikan yang kita ingin dorong ke arah sana (industrialisasi). Dan saya masih memiliki kekurangan di bagian itu, sehingga ke depan harus kita tingkatkan,” ucap Graal, mengakhiri.

KBRN

Komentar