Damaskus – Pasukan militer Israel telah melancarkan serangkaian serangan di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus, dalam rangkaian agresi terbaru yang menargetkan infrastruktur militer negara Arab tersebut menyusul jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad.
Saluran berita televisi berbahasa Arab al-Mayadeen, mengutip sumber lokal, melaporkan bahwa pasukan khusus Israel melakukan operasi udara di desa Yaafour, yang terletak di distrik Qatana di provinsi Rif Dimashq, pada Kamis (3/7/2025) malam, dengan tiga helikopter militer.
Sumber tersebut menambahkan bahwa serangan udara tersebut menargetkan lokasi milik Garda Republik Suriah yang kini sudah tidak ada lagi di daerah tersebut, dan berlangsung selama sekitar lima jam. Pasukan Israel kemudian meninggalkan lokasi tersebut menggunakan helikopter.
Pasukan Israel juga melancarkan serangan darat ke desa Rakhlah, yang terletak 31 kilometer (19 mil) di sebelah barat Damaskus dan dekat perbatasan dengan Lebanon, dengan menggunakan tiga kendaraan lapis baja.
Serangan ini merupakan yang pertama kalinya di wilayah tersebut.

Selain itu, tentara Israel melakukan serangan darat di desa Saysoun di wilayah Cekungan Yarmouk di provinsi Dara’a, barat daya Suriah, dengan menggunakan enam kendaraan militer.
Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa tiga kendaraan militer Israel juga memasuki bekas posisi tentara Suriah di desa Ayn Zakar.
Rabu lalu, pasukan pendudukan Israel melancarkan serangan darat di Suriah selatan, tempat tentara Brigade Golani menangkap sejumlah warga sipil.
Sejak runtuhnya pemerintahan Assad, militer Israel telah melancarkan serangan udara terhadap instalasi, fasilitas, dan gudang senjata militer milik tentara Suriah yang sekarang sudah tidak ada lagi.
Israel telah dikutuk secara luas karena mengakhiri perjanjian gencatan senjata tahun 1974 dengan Suriah dan karena mengeksploitasi kekacauan di negara Arab tersebut setelah jatuhnya Assad untuk merampas tanah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengutuk serangan Israel yang sedang berlangsung di wilayah Suriah dan pelanggaran berkelanjutan di dalam dan sekitar zona penyangga yang dibuat sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata tahun 1974 dengan Damaskus.
Sumber: Presstv.ir












Komentar